Jakarta (ANTARA) - Kelurahan Tugu Selatan, Kota Jakarta Utara melakukan inovasi untuk mengurangi limbah plastik dengan cara mengoptimalkan peran Bank Sampah Berkah (BSB).

Lurah Tugu Selatan, Sukarmin, mengatakan inovasi yang dilakukan seperti menukar sampah plastik dengan oli motor dan mengolah limbah drum bekas oli menjadi sofa.

"Perjalanan dari sebuah botol di selokan hingga menjadikannya manfaat untuk semuanya. Kami akan terus berjuang dan tetap berkolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan BSB Kelurahan Tugu Selatan," kata Sukarmin, di Jakarta, Senin.

Baca juga: Peneliti: Sampah medis meningkat di muara sungai Teluk Jakarta

Sukarmin menjelaskan, BSB Kelurahan Tugu Selatan telah berdiri sejak 2018, memiliki 74 nasabah pada awal berdiri. Sempat mengalami mati suri, namun lewat kepengurusan baru dan inovasi yang dilakukan kembali bangkit di tahun 2019.

Operasional BSB Kelurahan Tugu Selatan mendapat dukungan dari swasta, salah satunya Pertamina Lubricant. Yang menyediakan oli bagi nasabah BSB yang menabung sampah plastik di bank sampah tersebut.

BSB Kelurahan Tugu Selatan digerakkan oleh pengurus RT, RW dan warga setempat. Gerak bersama warga ini untuk menjadikan BSB sebagai barometer kebersihan di Kelurahan Tugu Selatan.

Baca juga: Pemkot Jaksel ajak warga kreatif pilah sampah di masa pandemi

Bertambahnya jumlah nasabah, meningkatkan jumlah limbah plastik yang berhasil dikumpulkan oleh BSB Kelurahan Tugu Selatan untuk untuk olah jadi benda bermanfaat.

"Total berat penjualan mulai bulan Juni 2019 sampai Desember 2020 sebesar 12.575,5 kg atau kisaran 12 ton," kata Sukarmin.

Ia mengatakan selain limbah plastik, BSB Kelurahan Tugu Selatan juga menampung penjualan kardus bekas dan barang rongsok.

Setiap bulannya di minggu kedua, barang-barang yang terkumpul tersebut ditimbang dan dijual di kawasan Sunter.

"BSB juga melakukan kegiatan pengumpulan limbah minyak jelantah dari warga," Sukarmin.

Baca juga: Dinas LH DKI tangani 1.231 kilogram sampah masker

Sukarmin menyebutkan, hingga kini BSB Kelurahan Tugu Selatan memiliki 184 nasabah, selain berasal dari petugas Penyedia Sarana Prasarana Umum (PPSU) dan masyarakat sekitar.

Menurut dia, perkembangan BSB Kelurahan Tanjung Barat tidak terlepas dari keuletan tim BSB yang mau turun langsung ke permukiman warga Tugu Selatan, jemput bola mengambil sampah-sampah plastik, minyak jelantah, dan barang rongsokan.

"Kami juga memberdayakan warga yang masih menganggur untuk bekerja membantu BSB dengan memberikan gaji mingguan," ujar Sukarmin.

Sukarmin menambahkan, semakin banyak sampah yang ditimbang maka semakin bersih pula lingkungan Tugu Selatan karena tujuan utama BSB adalah mengurangi limbah plastik yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan, serta meningkatkan kesadaran warga sadar akan kebersihan lingkungannya masing-masing.

"Untuk tujuan jangka panjangnya adalah BSB ingin menjadikan lingkungan Tugu Selatan bebas limbah plastik sehingga tercipta lingkungan yang bersih, bebas sumbatan di selokan dan bisa menambah penghasilan bagi anggota PPSU dan warga sekitar," kata Sukarmin.