Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan Provinsi Kalbar sepanjang Januari 2021 mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2021 sebesar 106,36, turun dari periode Desember 2020 sebesar dari 106,42.

“Awal tahun 2021 terjadi deflasi 0,06 persen. Sementara inflasi Januari 2021 terhadap Januari 2020 (year on year) mencapai sebesar 1,63 persen,” ujar Kepala BPS Kalbar, Muhammad Yulianto di Pontianak, Senin.

Deflasi terjadi di tiga kota IHK yang ada di Kalbar yaitu Pontianak sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 106,16; Singkawang sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 104,06; dan Sintang sebesar 0,43 persen dengan IHK sebesar 111,78.

Menurutnya, deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada tiga kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks dari yang tertinggi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,97 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,23 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen.

Sedangkan tujuh kelompok pengeluaran lainnya mengalami peningkatan indeks dari yang tertinggi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,96 persen.

Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,62 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman sebesar 0,48 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga sebesar 0,30 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,22 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,03 persen. Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Januari 2021 adalah tarif angkutan udara, kangkung, beras, bayam, sawi hijau, kacang panjang, cabai merah kering, daging babi, daging ayam ras, dan ikan tongkol.

“ Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Januari 2021 adalah cabai rawit, jeruk, udang basah, ikan kembung, wortel, minyak goreng, telur ayam ras, kol putih/kubis, juice buah siap saji, dan tomat,” katanya.
Baca juga: BI dorong upaya pengendalian inflasi di Kalbar maksimal
Baca juga: Melambat, BPS: Inflasi Januari hanya 0,26 persen, dibayangi pandemi