Jakarta (ANTARA) - Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky mengatakan akan mulai mempersiapkan program latihan khusus bagi para atlet yang diproyeksikan tampil pada Olimpiade Tokyo.

Hal tersebut disampaikan Rionny menanggapi gagalnya tim bulu tangkis Indonesia pada tiga turnamen Leg Asia di Thailand bulan lalu. Dari tiga kejuaraan level Super 1000 itu, tim Merah Putih hanya mampu merebut satu gelar lewat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ajang Yonex Thailand Open.

"Kalau untuk Olimpiade, memang harus benar-benar dipersiapkan. Apalagi banyak kejuaraan yang berdekatan, memang ada yang masuk poin Olimpiade ada yang tidak,” kata Rionny dalam laman resmi PBSI yang dipantau di Jakarta, Senin.

Baca juga: Greysia/Apriyani raih gelar juara Thailand Open 2021

Menurut Rionny, pihaknya akan berbenah memikirkan strategi khusus untuk persiapan para atlet menuju kualifikasi Olimpiade, terutama dalam sesi latihan.

“Tapi untuk pemain-pemain yang akan ikut Olimpiade, nanti saya dengan pelatih-pelatih mungkin akan berikan latihan khusus tersendiri," ujar dia melanjutkan.

Setelah melakoni tiga turnamen yang digelar sepanjang Januari, tim bulu tangkis Indonesia pun harus kembali bersiap menghadapi kejuaraan kualifikasi Olimpiade Tokyo.

Berdasarkan jadwal yang dirilis Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Desember lalu, ada delapan turnamen yang masuk perhitungan poin Olimpiade yang akan dimulai pada Maret nanti.

Swiss Open (Super 300) bakal menjadi laga pembuka pada 2-7 Maret, kemudian diikuti German Open pada 9-14 Maret. Perhitungan poin Olimpiade ditutup melalui India Open pada 11-16 Mei.

Baca juga: The Daddies bersyukur dengan hasil runner-up di WTF 2020

Hingga kini, Indonesia telah meloloskan delapan wakilnya ke pesta olahraga empat tahunan yang dibuka pada 23 Juli itu.

Seturut peringkat Race to Tokyo BWF (per 28 April 2020), delapan wakil tersebut adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Kevin Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Mereka harus mempertahankan posisinya di delapan besar Race to Tokyo demi bisa ambil bagian di Olimpiade.

Baca juga: Target meleset, PBSI singgung daya juang atlet berkurang
Baca juga: Pelatih sebut capaian Hendra/Ahsan sudah maksimal di WTF 2020
Baca juga: Empat wakil Indonesia tumbang, Ahsan/Hendra ke semifinal BWF Finals