Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bersama ulama kondang Gus Miftah dipastikan hadir memeriahkan perayaan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-95, Minggu siang.

Perayaan itu akan dilaksanakan dari Gedung Kantor Pusat DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, dengan tema "Rumah Nusantara".

"Bersama Ibu Ketua Umum Dan Sekjen PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Hasto Kristiyanto, ulama kondang Gus Miftah dipastikan akan ikut memeriahkan peringatan Harlah NU ke-95 oleh PDI Perjuangan," kata Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Minggu.

Menurut Hamka, acara itu akan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan COVID-19 sehingga peserta yang hadir fisik dibatasi dan wajib melewati proses rapid antigen yang sudah disiapkan.

Acara tersebut akan dilaksanakan secara virtual kepada publik dan pengurus partai se-Indonesia, sebagai bentuk mengedepankan protokol kesehatan, yakni melalui channel YouTube dan live di Facebook PDI Perjuangan.

Baca juga: Presiden bangga pada Nahdliyin muda dan santri berdayakan ekonomi umat

Baca juga: NU dulu memerangi penjajah kini diharapkan satukan umat lawan COVID-19


Dijelaskan Hamka, Gus Miftah yang dikenal sebagai dai milenial dan dekat dengan kaum wong cilik akan memandu jalannya dialog. Adapun yang dibahas mengenai hubungan Bapak Bangsa dan Proklamator Indonesia Bung Karno dengan NU.

"Dalam peringatan Harlah NU ke-95 itu, Gus Miftah akan memandu jalannya dialog tentang hubungan Bung Karno dan NU, PDI Perjuangan dan NU, kaum muda NU dan PDI Perjuangan, PDI Perjuangan rumah kebangsaan, dengan kader-kader PDI Perjuangan yang juga kader-kader NU," ungkap Hamka.

Ketua DPP PDI Perjuangan itu juga menyampaikan bahwa perayaan harlah NU yang digelar partai-nya juga akan menampilkan kesenian dan budaya nusantara sebagai bagian dari dakwah Islam yang ramah dan moderat.

"Hal ini sejalan dengan visi Islam Nusantara NU dalam harmonisasi antara Islam dan kearifan lokal. Harlah NU ke-95 akan diisi dengan tembang Sunan Kalijaga, Tarian Saman Aceh, dan lain-lain," tutur Hamka.

Puncak acara, Gus Miftah akan memimpin doa untuk Indonesia sebagai upaya spiritual untuk mendoakan negeri agar mampu mengatasi pandemik, membangun toleransi, dan mewujudkan keadilan sosial.

"Keharmonisan antara PDI Perjuangan dan Nahdlatul Ulama akan menjadikan negeri ini semakin solid, kokoh, dan jaya," tukas Hamka.

Baca juga: Gus Nabil: PDIP rayakan Harlah NU menguatkan Islam dan nasionalisme