Pemkab Lumajang berikan 'trauma healing' anak-anak pascaerupsi Semeru
30 Januari 2021 22:08 WIB
Anak-anak mengikuti kegiatan 'trauma healing' di SDN Curah Kobokan 03, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Sabtu (30-1-2021). ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang memberikan trauma healing kepada anak-anak yang berada di lereng Gunung Semeru untuk memulihkan anak dari trauma pascaerupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
BPBD Kabupaten Lumajang melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI) setempat menyelenggarakan kegiatan trauma healing bagi anak-anak di SDN Curah Kobokan 03, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Sabtu.
"Erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa waktu yang lalu masih menyisahkan sedikit trauma bagi masyarakat, khususnya anak-anak di daerah lereng gunung," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang di Lumajang.
Baca juga: Mensos pantau dampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan hiburan kepada anak-anak agar sisa trauma setelah erupsi Gunung Semeru tidak berdampak pada perkembangan mereka.
"Hiburan itu untuk meredakan efek trauma bagi anak-anak yang tinggal di wilayah lereng Gunung Semeru, khususnya di Kecamatan Pronojiwo," tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut, lanjut dia, anak-anak diberikan permainan secara tim. Bagi mereka yang menang, diberikan hadiah sehingga dapat menghibur dan membuat anak-anak senang.
"Dengan mengajak anak-anak bermain, kami berharap mampu meringankan tekanan traumatis atas peristiwa yang disaksikannya saat erupsi Gunung Semeru di pertengahan Januari 2021," katanya.
Pada tanggal 16 Januari 2021 pukul 17.24 WIB telah terjadi erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 4 kilometer ke arah Besuk Kobokan dan aktivitas guguran lava juga terjadi dengan jarak luncur 500 meter hingga 1.000 meter dari kawah Jonggring Seloko ke arah Besuk Kobokan.
Baca juga: Pemkab Lumajang dirikan pos pantau lahar Semeru di Curah Kobokan
BPBD Kabupaten Lumajang melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI) setempat menyelenggarakan kegiatan trauma healing bagi anak-anak di SDN Curah Kobokan 03, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Sabtu.
"Erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa waktu yang lalu masih menyisahkan sedikit trauma bagi masyarakat, khususnya anak-anak di daerah lereng gunung," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang di Lumajang.
Baca juga: Mensos pantau dampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan hiburan kepada anak-anak agar sisa trauma setelah erupsi Gunung Semeru tidak berdampak pada perkembangan mereka.
"Hiburan itu untuk meredakan efek trauma bagi anak-anak yang tinggal di wilayah lereng Gunung Semeru, khususnya di Kecamatan Pronojiwo," tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut, lanjut dia, anak-anak diberikan permainan secara tim. Bagi mereka yang menang, diberikan hadiah sehingga dapat menghibur dan membuat anak-anak senang.
"Dengan mengajak anak-anak bermain, kami berharap mampu meringankan tekanan traumatis atas peristiwa yang disaksikannya saat erupsi Gunung Semeru di pertengahan Januari 2021," katanya.
Pada tanggal 16 Januari 2021 pukul 17.24 WIB telah terjadi erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 4 kilometer ke arah Besuk Kobokan dan aktivitas guguran lava juga terjadi dengan jarak luncur 500 meter hingga 1.000 meter dari kawah Jonggring Seloko ke arah Besuk Kobokan.
Baca juga: Pemkab Lumajang dirikan pos pantau lahar Semeru di Curah Kobokan
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: