Serang (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PB Pertina) mendorong kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) untuk mengembangkan konsep "Boxing and Tourism" guna meningkatkan prestasi petinju serta menarik wisatawan mancanegara.
Ketua Umum PB Pertina, Mayjen TNI (Purn) Komarudin Simanjuntak di Serang, Sabtu mengatakan, kolaborasi tersebut diperlukan agar memberikan warna baru dalam pertinjuan di Indonesia yang memadukan dengan pariwisata.
"Tadi saya katakan untuk meningkatkan prestasi di frekuensi pertandingan itu penting, karena disitu akan lahir naluri. Tetapi ajang-ajang seperti itu kurang, sedangkan sekarang menggalakkan pariwisata dengan 10 destinasi prioritas. Apa salahnya kalau sama-sama menghadirkan orang kenapa tidak di kawinkan, jadi boxing and tourism," kata Komarudin seusai menghadiri peresmian sasana boxing akademi Banten, di Serang.
Baca juga: Petinju PON Sulsel lawan tanding atlet pelatnas Olimpiade Tokyo
Menurutnya dalam mengembangkan konsep Boxing and Tourism itu perlu keterlibatan semua pihak, agar prestasi olahraga pada cabang tinju tersebut dapat tercapai sehingga memberikan dampak pada pembangunan di Indonesia.
"Besok atau minggu depan untuk mengkoordinasikan dengan Kemenparekraf, jika itu terjadi nanti akan ada pertandingan-pertandingan tinju seperti di Bali, Lombok, Danau Toba, Raja Ampat di 10 destinasi prioritas nanti kita akan maintenance," katanya.
Untuk mencapai itu, kata dia, perlu sarana dan prasarana pendukung dalam menjalankanya.
"Mustahil tujuan itu bisa dicapai kalau tidak ada sarana pendukungnya dan lain-lain," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan pentingnya pembinaan kepada usia dini khususnya di cabang tinju untuk dapat lebih mempersiapkan prestasi ke depan.
Baca juga: Pino Bahari getol didik petinju sejak dini
Tinju
PB Pertina dorong kolaborasi kembangkan "Boxing and Tourism"
30 Januari 2021 17:04 WIB
Ketua Umum PB Pertina, Mayjen TNI (Purn) Komarudin Simanjuntak. ANTARA/Mulyana/am.
Pewarta: Mulyana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: