BPOM: IFP Bandung kelola vaksin COVID-19 dengan baik
29 Januari 2021 19:51 WIB
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito (tengah) di sela kunjungan ke Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Provinsi Jawa Barat, Jumat (29/1/2021). (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito mengatakan Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) di Bandung Provinsi Jawa Barat mampu mengelola vaksin COVID-19 dengan baik.
"Pendataan oleh UPT Badan POM menunjukkan IFP Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pengelolaan vaksin dengan baik sesuai dengan standar," kata Kepala BPOM Penny kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Jubir: Vaksin COVID-19 untuk cegah orang jadi sakit bukan penularan
Pernyataan Penny itu disampaikan di sela kunjungan lokasi peninjauan IFP Provinsi di Jawa Barat, IFP Kabupaten Bandung dan Puskesmas Kutawaringin (Kabupaten Bandung).
Kepala BPOM mengatakan pihaknya melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Pengawalan tersebut merupakan salah satu tugas BPOM dalam Program Nasional Vaksinasi COVID-19.
Baca juga: JK: Vaksin COVID-19 mandiri percepat capaian target vaksinasi nasional
Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia, dia mengatakan BPOM proaktif memperkuat proses pengawasan distribusi vaksin di setiap jalur distribusi yang harus menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).
"Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat sehingga memiliki peran kunci dalam mengedukasi masyarakat agar percaya pada pemerintah, mengikuti program vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas dan Mmenjauhi kerumunan.
Baca juga: Pemprov Kepri pastikan vaksin untuk pejabat dan warga tidak berbeda
Penny mengatakan secara keseluruhan terkait kesiapan distribusi vaksin pada tiga lokasi IFP di Bandung tersebut di atas menunjukkan tidak ada temuan kritikal/berat atau temuan yang berdampak langsung pada mutu vaksin.
Ia mengingatkan perlunya peningkatan secara konsisten terhadap operasional penerimaan, penyimpanan dan pengiriman khususnya dalam hal monitoring suhu lemari penyimpanan.
"Pendataan oleh UPT Badan POM menunjukkan IFP Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pengelolaan vaksin dengan baik sesuai dengan standar," kata Kepala BPOM Penny kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Jubir: Vaksin COVID-19 untuk cegah orang jadi sakit bukan penularan
Pernyataan Penny itu disampaikan di sela kunjungan lokasi peninjauan IFP Provinsi di Jawa Barat, IFP Kabupaten Bandung dan Puskesmas Kutawaringin (Kabupaten Bandung).
Kepala BPOM mengatakan pihaknya melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Pengawalan tersebut merupakan salah satu tugas BPOM dalam Program Nasional Vaksinasi COVID-19.
Baca juga: JK: Vaksin COVID-19 mandiri percepat capaian target vaksinasi nasional
Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia, dia mengatakan BPOM proaktif memperkuat proses pengawasan distribusi vaksin di setiap jalur distribusi yang harus menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).
"Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat sehingga memiliki peran kunci dalam mengedukasi masyarakat agar percaya pada pemerintah, mengikuti program vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas dan Mmenjauhi kerumunan.
Baca juga: Pemprov Kepri pastikan vaksin untuk pejabat dan warga tidak berbeda
Penny mengatakan secara keseluruhan terkait kesiapan distribusi vaksin pada tiga lokasi IFP di Bandung tersebut di atas menunjukkan tidak ada temuan kritikal/berat atau temuan yang berdampak langsung pada mutu vaksin.
Ia mengingatkan perlunya peningkatan secara konsisten terhadap operasional penerimaan, penyimpanan dan pengiriman khususnya dalam hal monitoring suhu lemari penyimpanan.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: