Jakarta (ANTARA) - Pelaku industri gula rafinasi yang tergabung dalam Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) memastikan stok gula rafinasi mencukupi dan industri gula rafinasi hingga saat ini terus melakukan proses produksi serta mendistribusikan gula rafinasinya ke industri makanan dan minuman.

"Untuk sekarang tidak (stok tidak kekurangan). Kita sedang gencar-gencarnya produksi sebagai antisipasi untuk mengakomodir kebutuhan makanan dan minuman jelang Ramadan dan Lebaran, yang biasanya mengalami lonjakan permintaan Jadi sampai sejauh ini kita punya costumer industri makanan dan minuman tidak ada keluhan (kekurangan stok gula rafinasi)," kata Ketua Umum AGRI Bernardi Dharmawan lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat.

Benardi menjelaskan, untuk semester I/2021, industri gula rafinasi mendapatkan izin impor raw sugar sebesar 1,9 juta ton. Ini dinilai cukup untuk mencukupi kebutuhan industri saat Ramadan dan Lebaran.

"Untuk Ramadan kita siapkan 1 jutaan ton (gula rafinasi). Itu sampai Mei 2021, sampai hari raya," katanya.

Menurut dia, industri gula rafinasi juga siap untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman jika terjadi lonjakan kebutuhan gula rafinasi.

"Ini sesuai dengan permintaan. Kalau mereka ada tambahan biasanya akan terjadi di bulan Maret, tapi sejauh ini dinilai sudah cukup. Harga juga tidak ada fluktuasi karena sudah kontrak," katanya.

Oleh sebab itu, dia berharap tidak ada kekhawatiran industri makanan dan minuman mengalami kekurangan bahan baku gula rafinasi, khususnya dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran 2021.

"Stok aman, tidak ada kekurangan. Sesuai dengan schedule kontrak kita (dengan industri makanan dan minuman).

Benardi juga menyampaikan apreasiasi kepada Pemerintah yg tanggap dan cepat dalam proses penerbitan Rekomendasi dan Izin Impor setelah keputusan Rapat Koordinasi Terbatas tingkat Menteri, sehingga pemenuhan Gula Rafinasi bagi Industri Makanan dan Minuman dapat terpenuhi.


Baca juga: AGRI sarankan pemerintah permudah birokrasi impor gula mentah

Baca juga: Kementan sebut hanya 30 persen pabrik gula miliki kebun tebu

Baca juga: Kemendag alihkan 250.000 ton gula industri menjadi gula konsumsi

Baca juga: Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia: ketersediaan gula industri aman