Komisi VI pastikan Pupuk Kujang jaga ketersediaan stok di musim tanam
29 Januari 2021 17:20 WIB
Komisi VI DPR RI tinjau Gudang lini III Pupuk Indonesia di wilayah Provinsi Banten dan Jawa Barat. (ANTARA/HO-Pupuk Kujang)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menyampaikan bahwa anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kujang telah menjalankan tugasnya untuk menjaga ketersediaan stok pupuk di musim tanam.
"Kami memastikan langsung di lapangan, Pupuk Kujang telah menjalankan tugasnya untuk menjaga ketersediaan stok pupuk bersubsidi dan mempercepat distribusinya di musim tanam ini agar petani yang terdaftar dalam E-RDKK bisa segera mendapatkan pupuk subsidi yang dibutuhkan," ujar Aria dalam Kunjungan Kerja Spesifik ke Gudang lini III Pupuk Indonesia di wilayah Provinsi Banten dan Jawa Barat.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, ia menekankan agar PT Pupuk Indonesia memperhatikan infrastruktur, peralatan atau sarana dan prasarana pendukung Kartu Tani di masing-masing penyalur pupuk.
Ia berpandangan Kartu Tani bisa menjadi solusi kelangkaan pupuk yang seringkali dihadapi para petani.
Pada agenda pertama peninjauan stok pupuk bersubsidi di wilayah tanggung jawab Pupuk Kujang itu, rombongan Komisi VI DPR RI diketuai Aria Bima.
Baca juga: Pemerintah perlu benahi Kartu Tani untuk pupuk bersubsidi
Dalam kesempatan sama, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto menyampaikan Pupuk Indonesia tetap berkomitmen untuk bisa memenuhi kebutuhan sesuai dengan yang ditugaskan.
Ia menambahkan, seluruh jaringan distribusi penyaluran mulai dari produsen pupuk hingga kios seluruh wilayah kabupaten, secara rutin kami koordinasi untuk kesiapan stok.
"Secara jumlah itu cukup sampai dengan hari ini. Alokasi pupuk bersubsidi tahun 2021 yang harus disalurkan oleh PT Pupuk Indonesia sesuai Permentan No.49 Tahun 2020 adalah sebesar 9,04 juta ton," katanya.
Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi menambahkan penyaluran pupuk bersubsidi untuk wilayahnya sudah mencapai 99.952 ton.
"Pupuk Kujang telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa tengah sampai dengan 27 Januari 2021 sebesar 90.936 ton," paparnya.
Stok pupuk itu terdiri dari stok urea bersubsidi sebesar 75.245 ton atau 129 persen dari ketentuan, pupuk NPK subsidi sebesar 9.439 ton (64 persen ), dan pupuk organik subsidi sebesar 6.252 ton (92 persen).
Baca juga: Potensi kekurangan, KTNA: hanya 43 persen petani berhak pupuk subsidi
Baca juga: Perhepi sebut kekurangan pupuk subsidi akan terulang tahun ini
Sedangkan stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang Kabupaten Serang sampai dengan 27 Januari 2021 mencapai 3.164 ton atau dua kali lipat lebih dari ketentuan stok pemerintah yaitu 2.014 ton (157 persen).
Sedangkan realisasi penyaluran wilayah Serang untuk Urea mencapai 3.129 ton atau 145 persen dari ketentuan dinas pertanian sebesar 2.707 ton. Selain pupuk urea, kesiapan stok Petroganiks 239 ton atau lebih dari empat kali lipat dari ketentuan stok.
Pada agenda kedua, rombongan melakukan kunjungan dengan meninjau langsung Gudang lini III milik Pupuk Kujang di wilayah Cirebon Jawa Barat. Dalam kesempatan itu dihadiri oleh Martin Manurung selaku pimpinan rombongan Komisi VI.
Berdasarkan data per 27 Januari 2021, stok pupuk urea bersubsidi wilayah Cirebon sebesar 3.102 ton atau 216 persen dari ketentuan stok pemerintah dan stok pupuk organik bersubsidi sebesar 537 ton atau empat kali lipat dari ketentuan.
"Kami pastikan semua stok pupuk bersubsidi di provinsi maupun kabupaten untuk tersalurkan stoknya dan mendorong distributor dan kios untuk lebih cepat melakukan penebusan pupuk di Gudang agar dapat segera disalurkan kepada petani yang membutuhkan," kata Maryadi.
Ia menambahkan, untuk pendistribusian pupuk subsidi, Pupuk Kujang mengacu pada Permendag No.15/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.
Fasilitas distribusi Pupuk Kujang sendiri saat ini terdiri dari 46 gudang penyangga kapasitas total 186.576 juta ton, 130 lebih, distributor dan 4.168 ribu lebih kios resmi.
Guna mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam ERDKK dan tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Kujang mewajibkan distributor selalu menyiapkan stok pupuk non subsidi jenis Urea, NPK dan Organik di setiap kios.
Baca juga: DPR ungkap penyebab keterlambatan penyaluran pupuk subsidi ke petani
Baca juga: Pupuk Indonesia sebut penerbitan SK dinas jadi kendala salurkan pupuk
"Kami memastikan langsung di lapangan, Pupuk Kujang telah menjalankan tugasnya untuk menjaga ketersediaan stok pupuk bersubsidi dan mempercepat distribusinya di musim tanam ini agar petani yang terdaftar dalam E-RDKK bisa segera mendapatkan pupuk subsidi yang dibutuhkan," ujar Aria dalam Kunjungan Kerja Spesifik ke Gudang lini III Pupuk Indonesia di wilayah Provinsi Banten dan Jawa Barat.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, ia menekankan agar PT Pupuk Indonesia memperhatikan infrastruktur, peralatan atau sarana dan prasarana pendukung Kartu Tani di masing-masing penyalur pupuk.
Ia berpandangan Kartu Tani bisa menjadi solusi kelangkaan pupuk yang seringkali dihadapi para petani.
Pada agenda pertama peninjauan stok pupuk bersubsidi di wilayah tanggung jawab Pupuk Kujang itu, rombongan Komisi VI DPR RI diketuai Aria Bima.
Baca juga: Pemerintah perlu benahi Kartu Tani untuk pupuk bersubsidi
Dalam kesempatan sama, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto menyampaikan Pupuk Indonesia tetap berkomitmen untuk bisa memenuhi kebutuhan sesuai dengan yang ditugaskan.
Ia menambahkan, seluruh jaringan distribusi penyaluran mulai dari produsen pupuk hingga kios seluruh wilayah kabupaten, secara rutin kami koordinasi untuk kesiapan stok.
"Secara jumlah itu cukup sampai dengan hari ini. Alokasi pupuk bersubsidi tahun 2021 yang harus disalurkan oleh PT Pupuk Indonesia sesuai Permentan No.49 Tahun 2020 adalah sebesar 9,04 juta ton," katanya.
Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi menambahkan penyaluran pupuk bersubsidi untuk wilayahnya sudah mencapai 99.952 ton.
"Pupuk Kujang telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa tengah sampai dengan 27 Januari 2021 sebesar 90.936 ton," paparnya.
Stok pupuk itu terdiri dari stok urea bersubsidi sebesar 75.245 ton atau 129 persen dari ketentuan, pupuk NPK subsidi sebesar 9.439 ton (64 persen ), dan pupuk organik subsidi sebesar 6.252 ton (92 persen).
Baca juga: Potensi kekurangan, KTNA: hanya 43 persen petani berhak pupuk subsidi
Baca juga: Perhepi sebut kekurangan pupuk subsidi akan terulang tahun ini
Sedangkan stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang Kabupaten Serang sampai dengan 27 Januari 2021 mencapai 3.164 ton atau dua kali lipat lebih dari ketentuan stok pemerintah yaitu 2.014 ton (157 persen).
Sedangkan realisasi penyaluran wilayah Serang untuk Urea mencapai 3.129 ton atau 145 persen dari ketentuan dinas pertanian sebesar 2.707 ton. Selain pupuk urea, kesiapan stok Petroganiks 239 ton atau lebih dari empat kali lipat dari ketentuan stok.
Pada agenda kedua, rombongan melakukan kunjungan dengan meninjau langsung Gudang lini III milik Pupuk Kujang di wilayah Cirebon Jawa Barat. Dalam kesempatan itu dihadiri oleh Martin Manurung selaku pimpinan rombongan Komisi VI.
Berdasarkan data per 27 Januari 2021, stok pupuk urea bersubsidi wilayah Cirebon sebesar 3.102 ton atau 216 persen dari ketentuan stok pemerintah dan stok pupuk organik bersubsidi sebesar 537 ton atau empat kali lipat dari ketentuan.
"Kami pastikan semua stok pupuk bersubsidi di provinsi maupun kabupaten untuk tersalurkan stoknya dan mendorong distributor dan kios untuk lebih cepat melakukan penebusan pupuk di Gudang agar dapat segera disalurkan kepada petani yang membutuhkan," kata Maryadi.
Ia menambahkan, untuk pendistribusian pupuk subsidi, Pupuk Kujang mengacu pada Permendag No.15/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.
Fasilitas distribusi Pupuk Kujang sendiri saat ini terdiri dari 46 gudang penyangga kapasitas total 186.576 juta ton, 130 lebih, distributor dan 4.168 ribu lebih kios resmi.
Guna mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam ERDKK dan tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Kujang mewajibkan distributor selalu menyiapkan stok pupuk non subsidi jenis Urea, NPK dan Organik di setiap kios.
Baca juga: DPR ungkap penyebab keterlambatan penyaluran pupuk subsidi ke petani
Baca juga: Pupuk Indonesia sebut penerbitan SK dinas jadi kendala salurkan pupuk
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: