Bengkulu (ANTARA) - Nilai transaksi saham investor di Bengkulu pada bursa efek selama tahun 2020 tercatat mencapai Rp2,07 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp600 miliar.

Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Bengkulu Bayu Saputra menyebut peningkatan nilai transaksi itu seiring dengan peningkatan jumlah investor.

Saat ini jumlah investor Bengkulu yang terlibat dalam transaksi di pasar modal sebanyak 16,526 orang bertambah 6,702 orang dari tahun 2019 yang hanya 9,824 orang.

"Transaksi tahun 2020 meningkat drastis bahkan hingga tiga kali lipat. Kami juga mencatat ada 517,920 kali transaksi saham yang dilakukan investor lokal Bengkulu," kata Bayu di Bengkulu, Kamis.

Baca juga: Mirae Asset optimistis transaksi saham semakin meningkat saat pandemi

Bayu menyebut peningkatan jumlah transaksi dan jumlah investor lokal di pasar modal itu salah satunya dipengaruhi pandemi COVID-19.

Menurutnya, kebijakan pembatasan sosial yang membuat banyak orang harus bekerja atau beraktivitas di rumah membuat banyak orang melirik pasar modal sebagai cara agar tetap produktif.

"Pandemi ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan sehingga mereka terjun ke pasar modal agar tetap produktif," papar Bayu.

Baca juga: BEI: Investor di DIY tumbuh, namun transaksi turun terimbas Corona

Bayu menambahkan kebanyakan investor saham di Bengkulu merupakan pelajar dan mahasiswa yang jumlahnya mencapai 3,600 orang atau sekitar 42,3 persen. Kemudian pegawai swasta yaitu sekitar 2,252 orang atau sekitar 26,8 persen.

Kemudian sebanyak 4.634 orang atau sekitar 55 persen merupakan investor berusia 25 tahun ke bawah. Sedangkan usia 26 hingga 30 tahun sekitar 1.450 orang atau sekitar 17 persen.

Sementara usia 31 hingga 40 tahun ada sekitar 1.487 orang atau sekitar 17 persen dan usia 41 hingga 100 ada sekitar 905 orang investor atau sekitar 11 persen.

Baca juga: BEI imbau masyarakat tak pakai dana dari utang untuk beli saham