Mamuju (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan merehabilitasi dan rekonstruksi secara bertahap pascagempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.

"Nanti kita akan identifikasi infrastruktur yang rusak, kemudian perumahan penduduk yang rusak, fasilitas umum yang rusak itu akan kita identifikasi," kata Muhadjir Effendy, di Mamuju, Kamis.

Menko PMK dengan didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga serta Menteri Sosial Tri Rismaharini berkunjung ke Sulbar untuk melihat langsung kondisi para pengungsi korban gempa berkekuatan 6,2 magnitudo itu.

Sebelum ke Posko Induk Penanggulangan Bancana Gempa Bumi Sulbar di kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Muhadjir Effendy bersama Bintang Puspayoga dan Tri Rismaharini mengunjungi para pengungsi di Desa Sulai, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene.

Selanjutnya, rombongan Menko PMK meninjau lokasi pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju.

Baca juga: ACT Madiun berangkatkan bantuan untuk korban bencana Kalsel

Gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, pada Jumat dinihari (15/1) menyebabkan 105 orang meninggal dunia, sebanyak 426 orang mengalami luka berat dan 2.943 orang, luka sedang dan ringan.

Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo itu juga menyebabkan sejumlah bangunan dan infrastruktur rusak dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp233 miliar.

Terkait kerusakan rumah warga, Muhadjir Effendy mengatakan, rumah dengan rusak berat nantinya akan dibantu penanganannya oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR.

Menko PMK mengaku berdasarkan laporan yang ia terima, terdapat lebih dari 1.000 rumah yang mengalami rusak berat.

"Yang rusak ringan nanti kita harapkan ditangani oleh pemerintah daerah setempat, sedangkan yang rusak berat nanti akan dibantu oleh pemerintah pusat," kata Menko PMK.

Baca juga: Menteri PPPA kagumi kemandirian rumah sakit lapangan TNI-AD

Untuk warga terdampak gempa bumi yang terjebak di perbukitan lanjut Muhadjir Effendy, pemerintah dalam hal ini BNPB juga telah menyalurkan bantuan dengan menggunakan helikopter.

Sedangkan untuk ibu hamil dan anak-anak tambahnya, akan diungsikan ke posko pengungsian pusat, agar seluruh kebutuhan hidupnya dan pelayanan kesehatannya dapat terjamin dengan baik.

"Nanti akan kita lihat kalau di sana ada ibu-ibu hamil akan kita angkut turun ke bawah sehingga nanti bisa dilayani. Termasuk anak-anak. Jadi akan kita minta untuk turun, jangan menunggu di sana," ujar Muhadjir Effendy.

Pada kesempatan itu, Menko PMK secara simbolis menyerahkan bantuan pemerintah pusat berupa bantuan logistik, bantuan perlengkapan pengungsi, bantuan perlengkapan kebersihan serta perlengkapan kesehatan.

Menko PMK juga menyerahkan secara simbolis santunan korban meninggal akibat gempa bumi senilai Rp1,6 miliar kepada Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar.

Baca juga: Kemensos kucurkan Rp1,6 miliar santunan untuk korban gempa Sulbar
Baca juga: Menko: Prioritaskan penanganan perempuan dan anak pascagempa