Prof Abdul lebih tenang saat berikan suntikan vaksin kedua ke Presiden
27 Januari 2021 09:54 WIB
Presiden Joko Widodo menerima suntikan vaksin COVID-19 untuk dosis kedua, hari ini, Rabu (27/1/2021) pagi, di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta. ANTARA/Twitter @setkabgoid/pri.
Jakarta (ANTARA) - Prof. Abdul Muthalib mengaku lebih tenang saat memberikan suntikan vaksin COVID-19 yang kedua kepada Presiden Joko Widodo pada Rabu.
"Lebih tenang karena sudah terbiasa vaksinasi pertama," katanya seusai memberikan suntikan vaksin COVID-19 kepada Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta.
Saat pertama menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada Presiden pada 13 Januari 2021, tangan Prof Abdul sempat terlihat gemetar.
Prof. Abdul menyampaikan terima kasih kepada Presiden yang memberi dia kepercayaan untuk melakukan vaksinasi pada tahap kedua.
Dia menjelaskan bahwa vaksin yang ia suntikkan ke tangan Presiden adalah vaksin COVID-19 buatan Sinovac.
"Saya ingin menjelaskan sekali lagi bahwa vaksin yang saya berikan adalah vaksin Sinovac, bukan vaksin yang lain, dan saya kira tetap 5M meski sudah divaksin," katanya.
Prof. Abdul mengaku sempat berbincang dengan Presiden saat melakukan vaksinasi. Dia antara lain menanyakan keluhan Presiden seusai menjalani vaksinasi tahap pertama.
"Saya menanyakan apakah Bapak ada keluhan setelah vaksinasi pertama, ternyata tidak ada sama sekali. Begitu juga saat disuntik, Bapak hanya merasakan sedikit saat ditusuk saja dan yang yang lain tidak ada apa," katanya.
Baca juga:
Presiden Jokowi dapatkan vaksinasi COVID-19 kedua
Presiden sebut vaksinasi COVID-19 ke masyarakat pertengahan Februari
"Lebih tenang karena sudah terbiasa vaksinasi pertama," katanya seusai memberikan suntikan vaksin COVID-19 kepada Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta.
Saat pertama menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada Presiden pada 13 Januari 2021, tangan Prof Abdul sempat terlihat gemetar.
Prof. Abdul menyampaikan terima kasih kepada Presiden yang memberi dia kepercayaan untuk melakukan vaksinasi pada tahap kedua.
Dia menjelaskan bahwa vaksin yang ia suntikkan ke tangan Presiden adalah vaksin COVID-19 buatan Sinovac.
"Saya ingin menjelaskan sekali lagi bahwa vaksin yang saya berikan adalah vaksin Sinovac, bukan vaksin yang lain, dan saya kira tetap 5M meski sudah divaksin," katanya.
Prof. Abdul mengaku sempat berbincang dengan Presiden saat melakukan vaksinasi. Dia antara lain menanyakan keluhan Presiden seusai menjalani vaksinasi tahap pertama.
"Saya menanyakan apakah Bapak ada keluhan setelah vaksinasi pertama, ternyata tidak ada sama sekali. Begitu juga saat disuntik, Bapak hanya merasakan sedikit saat ditusuk saja dan yang yang lain tidak ada apa," katanya.
Baca juga:
Presiden Jokowi dapatkan vaksinasi COVID-19 kedua
Presiden sebut vaksinasi COVID-19 ke masyarakat pertengahan Februari
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: