Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat memanfaatkan kesempatan mengikuti vaksinasi COVID-19 karena vaksinasi tersebut bisa memberi proteksi tiga kali lebih besar dari penularan virus SARS-CoV-2.

"Kalau kita menggunakan logika, menolak sesuatu yang bermanfaat bukanlah sesuatu keputusan yang bijak. Apalagi kalau kita sudah tahu nyatanya bahwa vaksin ini bisa memberikan proteksi tiga kali lebih besar dibandingkan yang tidak menjalankan vaksinasi," kata Reisa kepada ANTARA, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena vaksin yang diberikan dalam vaksinasi COVID-19, yaitu vaksin Sinovac, telah teruji keamanan dan khasiatnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin tersebut juga telah dinyatakan halal dan suci oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Oleh karena itu, masyarakat semestinya memanfaatkan kesempatan baik mengikuti vaksinasi COVID-19 demi melindungi diri dan orang-orang di lingkungan di sekitarnya dari potensi penularan penyakit yang dibawa oleh virus SARS-CoV-2 itu.

Baca juga: Gubernur Sumbar: Hoaks di medsos buat orang tolak vaksin

Baca juga: Jubir: Kekebalan kelompok lindungi ibu hamil-menyusui dari COVID-19


Di tengah perjuangan melawan pandemi yang telah banyak menyengsarakan kehidupan di semua sendi, masyarakat diajak untuk tidak lagi beradu argumen tanpa memberikan solusi konstruktif terhadap permasalahan.

Sebaliknya, ia mengajak masyarakat untuk bersatu padu dan memberikan komitmen untuk bersama-sama melawan musuh bersama, yaitu virus SARS-CoV-2.

"Jadi ya untuk kita semua yang saat ini sedang berperang melawan virus SARS- CoV-2 ini, dan sedang berat-beratnya menghadapi pandemi. Marilah kita jangan beradu argumen lagi. Ini saatnya kita bersatu," kata dia.

Selain itu, di tengah simpang siur pemberitaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan terkait vaksinasi COVID-19, ia mengajak masyarakat untuk ikut berperan dengan bijaksana dalam memilah dan menyebarkan informasi.

"Jangan sampai percaya apalagi ikut menyebarkan berita yang tidak benar seperti hoaks-hoaks yang bukan hanya meresahkan tapi juga membahayakan nyawa orang-orang di sekitarnya," demikian kata Reisa.

Baca juga: Epidemiolog sayangkan Anggota DPR tolak vaksinasi COVID-19

Baca juga: Pakar imunisasi: Jangan tolak pemberian vaksin COVID-19


#satgascovid19
#ingatpesanibu
#pakaimasker
#jagajarak
#vaksincovid19