Indef: Penurunan kasus COVID-19 tingkatkan optimisme pelaku usaha
26 Januari 2021 19:15 WIB
Koordinator ICW Adnan Topan Husodo (kanan) bersama Kepala Pusat Penelitian LIPI Syamsudin Haris (kiri) dan Ekonom Enny Sri Hartati (tengah) menjawab pertanyaan wartawan dalam diskusi yang bertajuk mencermati kabinet Jokowi Jilid II di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Jakarta (ANTARA) - Lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyampaikan bahwa penurunan jumlah kasus COVID-19 akan meningkatkan optimisme pelaku usaha yang akhirnya dapat memicu pertumbuhan ekonomi.
"Menjadi tantangan kita adalah bagaimana segera menurunkan kasus baru, kalaupun vaksinasi dilakukan tapi jumlah kasus baru naik juga tidak akan mampu menumbuhkan optimisme pelaku usaha," ujar Ekonom Senior Indef Enny Sri Hartati dalam webinar bertajuk "Akselerasi Pemulihan Ekonomi: Kebangkitan Investasi dan Perdagangan" di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan pemulihan ekonomi nasional dapat berjalan lebih cepat jika kasus positif COVID-19 dapat ditekan.
Baca juga: Menko Airlangga: Ekonomi Indonesia semakin pulih
Ia menambahkan untuk menekan jumlah kasus, sejumlah pihak juga harus dapat menghilangkan ego sektoral.
"Kalau kita lihat libur akhir tahun kemarin, beberapa destinasi wisata yang dibuka memang menggerakkan ekonomi. Tapi kemampuan menggerakkan ekonomi itu dibayar mahal dengan peningkatan kasus," ucapnya.
Menurut Enny, persoalan ego sektoral memang cenderung menjadi kendala sehingga membuat kebijakan menjadi konsisten.
Baca juga: Ekonom: Program vaksinasi bantu topang perekonomian domestik
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan langkah utama untuk bisa mendorong pemulihan ekonomi pada tahun ini adalah bagaimana mengendalikan pandemi.
"Bagaimana pun juga, waktu-waktu terakhir ini memang cukup merisaukan karena rumah sakit penuh, penyebaran cepat sekali dan sangat dekat dengan kita sehari-hari. Ini sangat merisaukan kami selaku pengusaha dan sangat menghambat kemajuan kita," katanya.
"Menjadi tantangan kita adalah bagaimana segera menurunkan kasus baru, kalaupun vaksinasi dilakukan tapi jumlah kasus baru naik juga tidak akan mampu menumbuhkan optimisme pelaku usaha," ujar Ekonom Senior Indef Enny Sri Hartati dalam webinar bertajuk "Akselerasi Pemulihan Ekonomi: Kebangkitan Investasi dan Perdagangan" di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan pemulihan ekonomi nasional dapat berjalan lebih cepat jika kasus positif COVID-19 dapat ditekan.
Baca juga: Menko Airlangga: Ekonomi Indonesia semakin pulih
Ia menambahkan untuk menekan jumlah kasus, sejumlah pihak juga harus dapat menghilangkan ego sektoral.
"Kalau kita lihat libur akhir tahun kemarin, beberapa destinasi wisata yang dibuka memang menggerakkan ekonomi. Tapi kemampuan menggerakkan ekonomi itu dibayar mahal dengan peningkatan kasus," ucapnya.
Menurut Enny, persoalan ego sektoral memang cenderung menjadi kendala sehingga membuat kebijakan menjadi konsisten.
Baca juga: Ekonom: Program vaksinasi bantu topang perekonomian domestik
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan langkah utama untuk bisa mendorong pemulihan ekonomi pada tahun ini adalah bagaimana mengendalikan pandemi.
"Bagaimana pun juga, waktu-waktu terakhir ini memang cukup merisaukan karena rumah sakit penuh, penyebaran cepat sekali dan sangat dekat dengan kita sehari-hari. Ini sangat merisaukan kami selaku pengusaha dan sangat menghambat kemajuan kita," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: