Menkes sebut dua cara tekan laju COVID-19 pasca kasus tembus 1 juta
26 Januari 2021 18:13 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dua cara yang harus dilakukan pemerintah bersama dengan masyarakat pasca-kasus positif COVID-19 di Indonesia tembus 1.012.350 orang.
"Ada dua hal yang harus kita lakukan bersama-sama. Ada dua hal yang harus dikerjakan, kerja keras, sangat keras, dan ekstra keras bersama-sama," kata Budi Gunadi di Kantor Presiden di Jakarta, Selasa.
Presiden Joko Widodo pada sore ini memanggil sejumlah menteri dalam rapat terbatas pascajumlah orang terpapar COVID-19 di Indonesia menembus angka lebih dari 1 juta orang.
Baca juga: Presiden gelar ratas bahas kasus positif COVID-19 tembus 1 juta orang
Baca juga: Menkes nyatakan buka kemungkinan vaksinasi mandiri oleh korporasi
Pada hari ini terjadi penambahan kasus COVID-19 sebanyak 13.094 orang, sehingga total kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 1.012.350 orang. Terdapat penambahan pasien sembuh 10.868 orang, sehingga pasien sembuh menjadi 820.356 orang dan meninggal dunia bertambah 336 orang, sehingga menjadi 10.868 orang.
"Pertama untuk mengurangi laju penularan virus kita harus disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Ini sangat susah dan ini tidak bisa dilakukan seorang diri oleh pemerintah tanpa bersama-sama rakyat dan seluruh komponen bangsa membangun gerakan disiplin ini," tambah Budi Gunadi.
Budi Gunadi mengakui bahwa kehidupan masyarakat di Indonesia pasca dan sebelum pandemi akan berbeda.
"Kita harus memastikan, kita harus bekerja keras mengingatkan diri kita sendiri, mengingatkan teman-teman kita, mengingatkan keluarga kita dan seluruh rakyat yang ada di lingkungan kita agar kita disiplin protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak kita patuhi," kata Budi.
Hal kedua yang harus dilakukan bersama-sama adalah melakukan testing, tracing dan isolasi mandiri.
"Ini tanggung jawabnya ada di Kementerian Kesehatan untuk memastikan bahwa program testing dari rakyat yang diduga terkena, juga melakukan 'tracing' atau pelacakan terhadap kontak erat dari yang sudah positif dan harus menyiapkan tempat isolasi yang nyaman agar yang bersangkutan bisa sembuh tanpa menulari teman-teman yang lain," papar Budi Gunadi.
Budi bertekad Kementerian Kesehatan akan bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa program testing, "tracing" dan isolasi bisa dilakukan dengan baik.
Baca juga: Menkes sebut pemerintah upayakan stok vaksin COVID-19 lebih cepat
Baca juga: Menkes: Penyimpanan rantai dingin kendala distribusi vaksin COVID-19
"Saya percaya bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki modal sosial yang sangat besar untuk bisa melakukan ini bersama-sama," kata Budi.
Ia berharap Indonesia dapat lebih baik pada masa mendatang. "Semoga Indonesia saat ini lebih baik dari Indonesia yang lalu dan semoga Indonesia di masa depan lebih baik dari Indonesia di masa kini," ungkap Budi.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#pakaimasker
#jagajarak
#vaksincovid19
"Ada dua hal yang harus kita lakukan bersama-sama. Ada dua hal yang harus dikerjakan, kerja keras, sangat keras, dan ekstra keras bersama-sama," kata Budi Gunadi di Kantor Presiden di Jakarta, Selasa.
Presiden Joko Widodo pada sore ini memanggil sejumlah menteri dalam rapat terbatas pascajumlah orang terpapar COVID-19 di Indonesia menembus angka lebih dari 1 juta orang.
Baca juga: Presiden gelar ratas bahas kasus positif COVID-19 tembus 1 juta orang
Baca juga: Menkes nyatakan buka kemungkinan vaksinasi mandiri oleh korporasi
Pada hari ini terjadi penambahan kasus COVID-19 sebanyak 13.094 orang, sehingga total kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 1.012.350 orang. Terdapat penambahan pasien sembuh 10.868 orang, sehingga pasien sembuh menjadi 820.356 orang dan meninggal dunia bertambah 336 orang, sehingga menjadi 10.868 orang.
"Pertama untuk mengurangi laju penularan virus kita harus disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Ini sangat susah dan ini tidak bisa dilakukan seorang diri oleh pemerintah tanpa bersama-sama rakyat dan seluruh komponen bangsa membangun gerakan disiplin ini," tambah Budi Gunadi.
Budi Gunadi mengakui bahwa kehidupan masyarakat di Indonesia pasca dan sebelum pandemi akan berbeda.
"Kita harus memastikan, kita harus bekerja keras mengingatkan diri kita sendiri, mengingatkan teman-teman kita, mengingatkan keluarga kita dan seluruh rakyat yang ada di lingkungan kita agar kita disiplin protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak kita patuhi," kata Budi.
Hal kedua yang harus dilakukan bersama-sama adalah melakukan testing, tracing dan isolasi mandiri.
"Ini tanggung jawabnya ada di Kementerian Kesehatan untuk memastikan bahwa program testing dari rakyat yang diduga terkena, juga melakukan 'tracing' atau pelacakan terhadap kontak erat dari yang sudah positif dan harus menyiapkan tempat isolasi yang nyaman agar yang bersangkutan bisa sembuh tanpa menulari teman-teman yang lain," papar Budi Gunadi.
Budi bertekad Kementerian Kesehatan akan bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa program testing, "tracing" dan isolasi bisa dilakukan dengan baik.
Baca juga: Menkes sebut pemerintah upayakan stok vaksin COVID-19 lebih cepat
Baca juga: Menkes: Penyimpanan rantai dingin kendala distribusi vaksin COVID-19
"Saya percaya bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki modal sosial yang sangat besar untuk bisa melakukan ini bersama-sama," kata Budi.
Ia berharap Indonesia dapat lebih baik pada masa mendatang. "Semoga Indonesia saat ini lebih baik dari Indonesia yang lalu dan semoga Indonesia di masa depan lebih baik dari Indonesia di masa kini," ungkap Budi.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#pakaimasker
#jagajarak
#vaksincovid19
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: