Menteri Pertanian pantau ketahanan pangan pascabencana di Sulbar
24 Januari 2021 00:10 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) didampingi Gubernur Provinsi Sulawesi Barat M. Ali Baal Masdar (kanan) di posko tanggap darurat penanganan bencana alam Sulbar di Kabupaten Mamuju, Sabtu (23/1/2021). ANTARA/Fauzi Lamboka.
Mamuju (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memantau ketahanan pangan serta menyalurkan bantuan logistik pascabencana di Provinsi Sulawesi Barat, Sabtu.
Dalam kunjungan itu, Menteri Syahrul didampingi Gubernur Provinsi Sulawesi Barat M. Ali Baal Masdar ke posko tanggap darurat penanganan bencana alam Sulbar di Kabupaten Mamuju.
“Yang saya mau pastikan, ketersediaan pangan masyarakat yang tidak boleh tergangu,” kata Syahrul.
Ia mengatakan dua hal melatarbelakangi kunjungan itu, yakni perintah Presiden Joko Widodo, di mana Presiden berpesan kepada semua jajarannya, untuk membantu di lokasi bencana, apapun yang bisa dilakukan.
Selain, komitmen bersama Gubernur Sulbar, karena dirinya punya andil dalam mendirikan provinsi ini sejak menjadi Gubernur Sulawesi Selatan.
Baca juga: Mentan minta persoalan pangan di Sulbar diselesaikan dalam sebulan
Syahrul juga mengatakan Kementan turut membawa sekitar 20 truk bantuan logistik yang sedang dalam perjalanan menuju Mamuju dan Majene.
Bantuan diperkirakan senilai Rp800 juta, terdiri dari beras sekitar 60 ton, obat-obatan, minyak kayu putih, popok, pembalut, air mineral, mi instant, dan terpal.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status penanganan bencana gempa Bumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat sebagai tanggap darurat.
Penetapan status tanggap darurat itu dilakukan Gubernur Sulawesi Barat M. Ali Baal Masdar melalui surat nomor 001/Darurat-SB/I/2021, sejak 15 sampai dengan 28 Januari 2021.
Baca juga: Mentan ingatkan pemerintah daerah tidak rekayasa korban bencana
Dalam kunjungan itu, Menteri Syahrul didampingi Gubernur Provinsi Sulawesi Barat M. Ali Baal Masdar ke posko tanggap darurat penanganan bencana alam Sulbar di Kabupaten Mamuju.
“Yang saya mau pastikan, ketersediaan pangan masyarakat yang tidak boleh tergangu,” kata Syahrul.
Ia mengatakan dua hal melatarbelakangi kunjungan itu, yakni perintah Presiden Joko Widodo, di mana Presiden berpesan kepada semua jajarannya, untuk membantu di lokasi bencana, apapun yang bisa dilakukan.
Selain, komitmen bersama Gubernur Sulbar, karena dirinya punya andil dalam mendirikan provinsi ini sejak menjadi Gubernur Sulawesi Selatan.
Baca juga: Mentan minta persoalan pangan di Sulbar diselesaikan dalam sebulan
Syahrul juga mengatakan Kementan turut membawa sekitar 20 truk bantuan logistik yang sedang dalam perjalanan menuju Mamuju dan Majene.
Bantuan diperkirakan senilai Rp800 juta, terdiri dari beras sekitar 60 ton, obat-obatan, minyak kayu putih, popok, pembalut, air mineral, mi instant, dan terpal.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status penanganan bencana gempa Bumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat sebagai tanggap darurat.
Penetapan status tanggap darurat itu dilakukan Gubernur Sulawesi Barat M. Ali Baal Masdar melalui surat nomor 001/Darurat-SB/I/2021, sejak 15 sampai dengan 28 Januari 2021.
Baca juga: Mentan ingatkan pemerintah daerah tidak rekayasa korban bencana
Pewarta: Fauzi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: