Jakarta (ANTARA) - Google mendesain ulang tampilan hasil pencarian pada perangkat seluler.
"Kami ingin mengambil langkah mundur untuk menyederhanakan sedikit sehingga orang dapat menemukan apa yang mereka cari dengan lebih cepat dan lebih mudah," ujar Visual Design Lead Google Search, Aileen Cheng, dalam blog resmi Google, dikutip Sabtu.
Desain ulang tersebut memfokuskan pada informasi, ketimbang elemen desain disekitarnya. Pembaruan tampilan hasil pencarian juga membuat teks lebih mudah dibaca.
Salah satu caranya dalah dengan menggunakan teks yang lebih besar dan lebih tebal, sehingga mata pengguna dapat memindai dan memahami hasil Penelusuran lebih cepat.
Baca juga: Google Meet buat opsi baru panggilan video
Baca juga: Situs Parler mulai pulih, aplikasi masih diblokir
"Kami juga membuat hasil dan judul bagian lebih besar," kata Aileen.
Sementara untuk topik teks, pembaruan juga mencakup lebih banyak font Google, yang sudah muncul di sejumlah produk Google, Android dan Gmail misalnya.
Desain ulang itu juga membawa lebih banyak ruang "bernapas," dengan lebih banyak ruang visual agar hasil penelusuran menjadi pusat perhatian. Untuk memastikan hal itu, digunakan pula warna untuk menyoroti hal-hal yang penting.
Aileen mengatakan pembaruan tampilan bereksperimen dengan menggunakan banyak warna yang berani dengan latar belakang yang bersih untuk mengarahkan mata ke informasi penting tanpa berlebihan atau mengganggu.
Misalnya, saat mencari Paus, tampilan hasil penelusuran akan memberikan highlight warna biru pada poin penting, sementara saat mencari Kijang tampilan hasil penelusuran akan berwarna coklat.
"Saya rasa ini sangat menyegarkan. Bagiku, ini adalah angin segar!" ujar Aileen.
Baca juga: Nokia - Google bangun jaringan 5G berbasis cloud
Baca juga: Alphabet tutup proyek Google Loon
Baca juga: Google selidiki tim AI yang tangani data sensitif
Google desain ulang hasil pencarian di seluler
23 Januari 2021 08:27 WIB
Google desain ulang hasil pencarian di perangkat mobile (blog.google)
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Tags: