Banjarmasin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin melaporkan dari hasil pemantauan banjir pada hari kedelapan di lapangan, Kamis, terjadi penurunan genangan air.

"Kalau di rata-rata ya, sekitar 40 cm sampai 60 cm, tapi ada juga yang daratannya rendah lebih dari itu. Tapi tidak ada lagi genangan air yang lebih dari satu meter seperti hari-hari kemarin," ujar Plh Sekretaris BPBD Kota Banjarmasin Anwari Rosada, di Banjarmasin, Kamis.

Menurut dia, air genangan banjir yang masih bertahan cukup dalam berada di daerah Banjarmasin Timur, diantaranya di daerah Jalan Pramuka, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Pangambangan.

"Di Banjarmasin Utara itu salah satunya di Kelurahan Sungai Andai dan di Banjarmasin Selatan juga ada sebagian," paparnya.

Baca juga: Kemendikbud salurkan bantuan bagi korban banjir Kalsel
Baca juga: Dompet Dhuafa bantu layani kesehatan warga terdampak banjir Kalsel


Memang, kata dia, kenaikan genangan air pada malam hari kemarin (20/1) tetap ada, namun intensitasnya berkurang dari hari-hari sebelumnya.

"Tapi genangannya setelah itu lambat turun, makanya masih dicari solusi bagaimana menyurutkan genangan ini, apakah nanti ada yang dijebol untuk mengalirkannya ke sungai," papar Anwari.

Dia menyebutkan, warga yang rumahnya terdampak banjir cukup dalam, masih banyak yang mengungsi, dan pihaknya terus memberikan bantuan bagi kebutuhan pengungsi banjir.

Baca juga: Dishut Kalteng kirim logistik bantuan bencana banjir ke Kalsel
Baca juga: Bantuan mengalir di posko pengungsian banjir di Stadion Demang Lehman


Sementara Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Kota Banjarmasin Herliansyah mengatakan bahwa setiap hari, pihaknya menyuplai kebutuhan pokok ke dapur-dapur umum yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat di wilayah terdampak banjir.

"Jadi banyak sumbangan masyarakat yang kita terima untuk disalurkan ke korban banjir, setiap hari kita distribusikan ke dapur umum, tapi yang dikelola masyarakat secara swadaya. Kalau dapur umum milik Pemkot, itu sudah dijamin pasokannya oleh Dinsos," tuturnya.

Pihaknya juga mengantar langsung bantuan sembako ke daerah terdalam atau yang belum tersentuh bantuan, selama aksesnya dapat ditempuh petugas.

"Ada telepon darurat untuk banjir ini, banyak masyarakat yang melapor kepada kita belum dapat bantuan, kita antar langsung ke sana, khususnya di daerah yang sulit dijangkau relawan lain, karena keterbatasan peralatan banjir," papar Herliansyah.

Baca juga: Hingga hari ketujuh banjir Banjarmasin total 100 ribu warga terdampak
Baca juga: Sejumlah hotel di Banjarmasin penuh tamu terdampak banjir


Sebagaimana diketahui, musibah banjir di Kota Banjarmasin terjadi cukup parah sejak 14 Januari, pada 15 Januari ditetapkan Pemkot setempat status tanggap darurat bencana, hingga didirikan posko dan dapur umum yang terpusat di sejumlah kecamatan.

Hingga kemarin, BPBD Kota Banjarmasin merilis warga yang terdampak banjir ini sekitar 100 ribu jiwa, dan ada 25 kelurahan yang terdampak banjir di ibu kota Provinsi Kalsel tersebut.

Baca juga: Kota Seribu Sungai kehilangan sungai hingga sebabkan banjir
Baca juga: Terminal pun jadi tempat mengungsi korban banjir di Banjarmasin