BPPT membuat motor propulsi penggerak kendaraan listrik di 2021
21 Januari 2021 18:24 WIB
Dubes Austria Kunjungi Lab Uji Emisi Duta Besar Austria untuk Indonesia Andreas Karabaczek (kanan) mendengarkan penjelasan tentang uji emisi kendaraan dari Kepala Balai Termodinamika Motor dan Propulsi BPPT Adhi Dharma (kedua kanan) saat melakukan kunjungan ke Balai Uji Emisi Kendaraan BPPT di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/1). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/kye/16
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan membuat motor propulsi yang menjadi sistem penggerak Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Untuk motor listrik kita mencoba membangun prototipe motornya, artinya penggeraknya, propulsinya motor ini sampai sekarang belum bisa dibangun di Indonesia secara 100 persen, akan kita coba untuk dibangun sendiri," kata Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun Dan Rekayasa (TIRBR) BPPT Wahyu Widodo Pandoe dalam dalam konferensi pers Outlook BPPT 2021 dan Capaian BPPT 2020, Jakarta, Kamis.
Salah satu program prioritas BPPT pada 2021 adalah KBLBB di mana fokus institusi tersebut adalah pada "fast charging station" atau stasiun pengisian listrik dan motor listrik, yang di dalamnya juga mencakup kegiatan pengembangan baterai, pengujian baterai dan pendampingan fasilitas pembangunan uji mobil listrik.
Wahyu menuturkan BPPT akan berupaya untuk menghasilkan motor propulsi yang merupakan buatan Indonesia.
Kendaraan listrik yang menjadi target pengembangan mencakup KBLBB ringan Metropod, dan sepeda motor listrik.
Pada KBLBB ringan Metropod, kegiatan yang dilakukan adalah menghasilkan prototipe motor BLDC 30 kW. Dalam hal ini, BPPT akan bekerja sama dengan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk mengintegrasikannya dangan Metropod, mobil kecil bermesin listrik karya MAB.
Pada sepeda motor listrik, akan dikembangkan pada Motor listrik Gesits yang menggunakan tenaga listrik dengan daya motor 2-5 kW. Kegiatan itu juga akan meliputi antara lain uji dinamik motor induksi dan uji struktur rem dan suspensi.
"Untuk motor listrik kita mencoba membangun prototipe motornya, artinya penggeraknya, propulsinya motor ini sampai sekarang belum bisa dibangun di Indonesia secara 100 persen, akan kita coba untuk dibangun sendiri," kata Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun Dan Rekayasa (TIRBR) BPPT Wahyu Widodo Pandoe dalam dalam konferensi pers Outlook BPPT 2021 dan Capaian BPPT 2020, Jakarta, Kamis.
Salah satu program prioritas BPPT pada 2021 adalah KBLBB di mana fokus institusi tersebut adalah pada "fast charging station" atau stasiun pengisian listrik dan motor listrik, yang di dalamnya juga mencakup kegiatan pengembangan baterai, pengujian baterai dan pendampingan fasilitas pembangunan uji mobil listrik.
Wahyu menuturkan BPPT akan berupaya untuk menghasilkan motor propulsi yang merupakan buatan Indonesia.
Kendaraan listrik yang menjadi target pengembangan mencakup KBLBB ringan Metropod, dan sepeda motor listrik.
Pada KBLBB ringan Metropod, kegiatan yang dilakukan adalah menghasilkan prototipe motor BLDC 30 kW. Dalam hal ini, BPPT akan bekerja sama dengan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk mengintegrasikannya dangan Metropod, mobil kecil bermesin listrik karya MAB.
Pada sepeda motor listrik, akan dikembangkan pada Motor listrik Gesits yang menggunakan tenaga listrik dengan daya motor 2-5 kW. Kegiatan itu juga akan meliputi antara lain uji dinamik motor induksi dan uji struktur rem dan suspensi.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: