Uni Eropa berharap Biden bisa atasi ujaran kebencian
21 Januari 2021 10:05 WIB
Presiden ke-46 Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Ibu Negara Jill Biden (kanan) melambaikan tangannya kepada para hadirin saat menuju Gedung Putih usai pelantikan di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Callaghan O'Hare/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Uni Eropa berharap Presiden Amerika Serikat yang baru dilantik, Joe Biden, membawa "cahaya baru" bagi Eropa dan AS dan berharap dia bisa atasi ujaran kebencian di dunia maya.
"Cahaya baru di Amerika ini merupakan peristiwa yang kita tunggu," kata Presiden Komisi Eripa Ursula von der Leyen, dikutip dari Reuters, Kamis.
Tapi, von der Leyen juga mengingatkan meski pun Trump sudah tidak menjabat, para pengikutnya tetap ada.
Uni Eropa melihat adalah hal yang sangat penting untuk bersama-sama membuat regulasi dunia digital secara global.
Dia menyadari tidak mungkin menghapus seluruhnya "kekuatan gelap", merujuk pada hasutan yang menimbulkan kerusuhan di Capitol, AS pada 6 Januari lalu, namun, ujaran kebencian dan hoaks tidak boleh beredar secara bebas di dunia maya.
"Kekuatan politik ini, kekuasaan yang tidak terkendali yang dipegang para raksasa internet harus dikendalikan," kata von der Leyen.
Von der Leyen mengusulkan Dewan Teknologi Bersama UE-AS untuk membuat model regulasi digital yang bisa diikuti negara-negara lainnya.
Uni Eropa mengharapkan larangan yang tidak akan membatasi manfaat teknologi dari penggunaan kecerdasan buatan dan teknologi lainnya yang berbasis data. Teknologi tersebut, misalnya bisa digunakan untuk mobil swakemudi dan penggunaan data untuk melawan penyakit.
Baca juga: Cara Rihanna rayakan pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS
Baca juga: Jelang inagurasi, Joe Biden-Kemala Harris bocorkan "playlist"
Baca juga: Lady Gaga nyanyikan lagu kebangsaan AS di pelantikan Biden-Harris
"Cahaya baru di Amerika ini merupakan peristiwa yang kita tunggu," kata Presiden Komisi Eripa Ursula von der Leyen, dikutip dari Reuters, Kamis.
Tapi, von der Leyen juga mengingatkan meski pun Trump sudah tidak menjabat, para pengikutnya tetap ada.
Uni Eropa melihat adalah hal yang sangat penting untuk bersama-sama membuat regulasi dunia digital secara global.
Dia menyadari tidak mungkin menghapus seluruhnya "kekuatan gelap", merujuk pada hasutan yang menimbulkan kerusuhan di Capitol, AS pada 6 Januari lalu, namun, ujaran kebencian dan hoaks tidak boleh beredar secara bebas di dunia maya.
"Kekuatan politik ini, kekuasaan yang tidak terkendali yang dipegang para raksasa internet harus dikendalikan," kata von der Leyen.
Von der Leyen mengusulkan Dewan Teknologi Bersama UE-AS untuk membuat model regulasi digital yang bisa diikuti negara-negara lainnya.
Uni Eropa mengharapkan larangan yang tidak akan membatasi manfaat teknologi dari penggunaan kecerdasan buatan dan teknologi lainnya yang berbasis data. Teknologi tersebut, misalnya bisa digunakan untuk mobil swakemudi dan penggunaan data untuk melawan penyakit.
Baca juga: Cara Rihanna rayakan pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS
Baca juga: Jelang inagurasi, Joe Biden-Kemala Harris bocorkan "playlist"
Baca juga: Lady Gaga nyanyikan lagu kebangsaan AS di pelantikan Biden-Harris
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Tags: