Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil premium asal Jerman, Audi memiliki tujuan untuk meningkatkan dan menjual kendaraan merek di pasar otomotif paling penting di dunia, yakni di pasar perdagangan China setidaknya dapat menjual 1 juta kendaraan di China pada tahun 2023.

Dikutip dari Reuters, Kamis, Audi menaikkan jumlah target perdagangan mereka di China itu meningkat dari yang sebelumnya hanya 726.000 pada 2020 kemarin. Demikian kepala merek Audi untuk China, Werner Eichhorn mengatakan.

Selain itu, Audi, yang membuat mobil di pasar mobil terbesar dunia yang berkolaborasi dengan FAW Group, juga akan menambah lebih banyak produk di China, kata Eichhorn. Saingan Audi termasuk Daimler dan BMW

Sebelumnya Audi dikabarkan akan menghentikan produksi mobil dengan mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE), atau mobil yang menggunakan bahan bakar bensin atau diesel, pada tahun 2035.

Menurut Audi, hal ini dinilai sesuai, mengingat tren industri otomotif ke kendaraan listrik, dan perusahaan akan mulai berfokus ke tren tersebut di masa depan.

Mengenai rencana pada 2035, Audi masih tidak memberikan tanggal pastinya untuk mengentikan produksi mobil tradisional. Tetapi rencananya, CEO Audi Markus Duesmann mengatakan kepada WirtschaftsWoche Jerman, bahwa detailnya akan segera datang.

Baca juga: Audi hentikan produksi mobil berbahan bakar pada 2035 demi EV

Baca juga: GM hingga BMW tarik lebih dari 210 ribu kendaraan di Korsel

Baca juga: Audi VW akan luncurkan 8 mobil listrik di Korea Selatan pada 2023