Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL telah menyalurkan bantuan untuk 25 desa terdampak bencana di Provinsi Sulawesi Barat.

"Hingga hari keempat, kami sudah mendistribusikan bantuan logistik sembako untuk 25 desa," kata Komanda Satgas, Kolonel Marinir Rudy Sulistyanto di Mamuju, Rabu.

Salah satu desa yang telah disalurkan bantuan logistik yakni Desa Karampuang. Desa itu berada di Pulau Karampuang, jaraknya sekitar tiga kilometer dari daratan Mamuju dengan moda transportasi kapal laut.

"Kami sudah salurkan bantuan untuk 200 kepala keluarga, dan akan dipantau kembali, jika mereka masih membutuhkan," jelas Rudy.

Selain penyaluran bantuan, Satgas TNI AL juga menyiagakan kapal rumah sakit KRI dr Soeharso-990. Kapal itu melakukan dua pelayanan yakni pelayanan umum di tenda skrining dan pelayanan operasi di kapal rumah sakit KRI Soharso.
Baca juga: KRI Soeharso-990 dan pasukan dikerahkan bantu korban Gempa Mamuju
Baca juga: Lantamal VI Makassar kirim rumah sakit terapung ke Sulbar

"Kami juga menyiagakan beberapa kapal yang dapat digunakan sewaktu-waktu, untuk mengangkut logistik dari Balikpapan," ujar Rudy.

Rudy menyatakan Satgas juga menurunkan ratusan personel TNI AL dari Surabaya dan Makassar. Mereka membantu pelayanan kesehatan hingga pembersihan puing dan perbaikan bangunan.

"Kami terus berkoordinasi dengan Satgas yang dibentuk pemerintah daerah, semua yang kita kerjakan telah kita laporkan," kata Rudy.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status penanganan bencana gempabumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat sebagai tanggap darurat.

Penetapan status tanggap darurat itu dilakukan Gubernur Sulawesi Barat, HM Ali Baal Masdar melalui surat nomor 001/Darurat-SB/I/2021, sejak 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021.
Baca juga: TNI AL distribusikan bantuan untuk warga Pulau Karampuang Sulbar