Ternate (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meninjau kondisi warga terdampak banjir Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, dengan mengecek berbagai kebutuhan hingga distribusi bantuan di kabupaten itu.

"Memang, saya ditugaskan Presiden RI untuk meninjau kawasan-kawasan menghadapi bencana dan telah ditanyakan ke Bupati Frans Manery terkait dampak jembatan putus aksesnya distribusi bantuan terpaksa harus lewat laut, kalau darat dengan tempuh 3 jam, kalau melalui laut risikonya besar, karena gelombang cukup tinggi," kata mensos di sela-sela kunjungan.

Risma mengemukakan dirinya telah menyiapkan personel Tagana untuk membantu warga korban agar mendapatkan kebutuhan, berupa makanan dan minuman.

Selain itu, ada rumah yang rusak harus didata untuk diajukan ke Kementerian Sosial agar meringankan beban warga terkena dampak banjir Halmahera Utara, sedangkan untuk pembangunan jembatan akan disampaikan ke menteri PU agar dapat dilakukan pengerjaan.

Untuk itu, mensos berjanji akan membantu relokasi warga ke lokasi lebih aman, asalkan ada lokasi yang sediakan

"Saya akan mengupayakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat dibantu, terkait relokasi desa saya akan membantu, akan tetapi harapan kami semua masyarakat dapat bersabar karena semua mengikuti prosedurnya," ujar Risma.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sosial kepada para masyarakat yang terdampak musibah banjir yang diserahkan langsung oleh Mensos RI.

Sementara itu, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba mengapresiasi kunjungan Mensos Rismaharini ke Halmahera Utara, padahal bencana alam juga terjadi di Kalimantan, Sulawesi Barat dan di sejumlah daerah di Pulau Jawa, yang banyak memakan korban, tetapi Menteri dengan merespons sangat cepat datang ke Maluku Utara.

Bahkan, katanya, bantuan juga telah disalurkan Polda Malut dan Pemprov Maluku Utara untuk masyarakat terkena dampak bencana alam berupa banjir telah tersalur kepada 1.537 kepala keluarga dan 6.963 jiwa terdampak banjir Halmahera Utara.

Dia menyebut, sebagian besar 36 ribu jiwa penduduk di Galela yang terdampak akibat putusnya satu-satunya jembatan penghubung kecamatan itu, sehingga mempengaruhi akses ekonomi masyarakat.

Baca juga: BPBD: 2.863 orang Halmahera Utara mengungsi karena banjir

Sebelumnya, Kepala BPBD Halmahera Utara Abner Manery mencatat, warga di empat kecamatan rumahnya terendam banjir pada peristiwa itu dan mereka harus mengungsi ke berbagai tempat yang aman.

Baca juga: Diterjang banjir, PLN pulihkan sistem kelistrikan di Halmahera Utara

"Warga yang berada daerah tersebut, yakni, Kecamatan Kao Barat, Galela Selatan, Galela Barat dan Loloda Utara," ujarnya.

Baca juga: Wabup temui Kepala BWS bahas penanganan banjir di Halmahera Tengah

Banjir tersebut diakibatkan oleh hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai angin kencang dalam durasi waktu yang lama, pada 15 Januari 2021, mulai pukul 16.00 WIT hingga 16 Januari 2021.