BP Tapera akan salurkan pembiayaan bagi 51.000 unit rumah tahun ini
19 Januari 2021 17:32 WIB
Foto udara perumahan di kaki Gunung Geulis, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (16/10/2020). Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan dapat menyalurkan kredit kepemilikan rumah sebanyak 75.000 unit di tahun 2021. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan pembiayaan untuk 51.000 unit rumah pada tahun ini.
"Sekarang yang sudah ditargetkan dan diajukan kepada komite, pada tahun ini kami akan menyalurkan untuk pembiayaan 51.000 unit rumah," ujar Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera, Eko Ariantoro dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa.
Menurut Eko, total pembiayaan tersebut terdiri dalam bentuk initial project sebanyak 11.000 unit pada semester pertama, dan nanti pada semester kedua untuk 40.000 unit rumah.
BP Tapera saat ini sedang menyiapkan initial project pembiayaan perumahan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta Tapera yang memenuhi persyaratan dan urutan prioritas. Realisasi initial project ini akan dilaksanakan bekerja sama dengan perbankan dan diharapkan dapat dimulai pada April 2021.
Model bisnis pengelolaan dana antara Bapertarum (Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat) dan BP Tapera sangat berbeda. Pertama adalah pengelolaan dana Tapera dibagi menjadi tiga proses yakni pengerahan dana, pemupukan dana Tapera, dan pemanfaatan dana Tapera.
Dengan demikian terdapat tiga jenis pengelolaan di mana dana yang awalnya sebesar Rp9,2 triliun, nantinya akan ada dana tambahan yang disetorkan dari para peserta PNS aktif yaitu 3 persen dikalikan sekian jumlah yang nanti ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK), dan nanti akan ditambahkan menjadi dana yang dikelola.
BP Tapera menerima pengalihan dana Taperum milik PNS aktif dan pensiunan PNS sebesar Rp11,86 triliun dari tim likuidasi. Dari total dana tersebut, sebanyak Rp1,5 triliun telah dicairkan kepada 367.740 pensiunan PNS atau ahli waris pada tahap pertama dan sekitar Rp1 triliun lagi akan dicairkan kepada pensiunan PNS atau ahli waris pada tahap kedua.
Untuk saldo dana Taperum dari seluruh PNS aktif estimasi totalnya Rp9,2 triliun. Total dana Rp9,2 triliun tersebut akan menjadi saldo awal peserta Tapera yang saat ini perhitungannya sedang dalam proses.
Sejalan dengan operasional BP Tapera, Dana Taperum yang akan dikembalikan kepada PNS Aktif sebagai saldo awal peserta Tapera dapat diakses melalui portal Tapera mulai Maret 2021. Ke depan, portal tersebut juga menjadi sarana informasi bagi peserta untuk melihat akumulasi simpanan yang dibayarkan sebesar 3 persen dari gaji/upah dan hasil pemupukannya secara transparan.
"Itu yang akan kami kelola dari dana yang tersedia sebanyak Rp9,2 triliun sebagai saldo awal ditambah nanti mulai melakukan pengumpulan setoran," ujar Eko Ariantoro.
Baca juga: BP Tapera cairkan dana Taperum milik 367.740 pensiunan PNS
Baca juga: BP Tapera siap kelola dana pengalihan dari Bapertarum-PNS
Baca juga: BP Tapera ditargetkan salurkan pembiayaan rumah 75.000 unit pada 2021
"Sekarang yang sudah ditargetkan dan diajukan kepada komite, pada tahun ini kami akan menyalurkan untuk pembiayaan 51.000 unit rumah," ujar Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera, Eko Ariantoro dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa.
Menurut Eko, total pembiayaan tersebut terdiri dalam bentuk initial project sebanyak 11.000 unit pada semester pertama, dan nanti pada semester kedua untuk 40.000 unit rumah.
BP Tapera saat ini sedang menyiapkan initial project pembiayaan perumahan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta Tapera yang memenuhi persyaratan dan urutan prioritas. Realisasi initial project ini akan dilaksanakan bekerja sama dengan perbankan dan diharapkan dapat dimulai pada April 2021.
Model bisnis pengelolaan dana antara Bapertarum (Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat) dan BP Tapera sangat berbeda. Pertama adalah pengelolaan dana Tapera dibagi menjadi tiga proses yakni pengerahan dana, pemupukan dana Tapera, dan pemanfaatan dana Tapera.
Dengan demikian terdapat tiga jenis pengelolaan di mana dana yang awalnya sebesar Rp9,2 triliun, nantinya akan ada dana tambahan yang disetorkan dari para peserta PNS aktif yaitu 3 persen dikalikan sekian jumlah yang nanti ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK), dan nanti akan ditambahkan menjadi dana yang dikelola.
BP Tapera menerima pengalihan dana Taperum milik PNS aktif dan pensiunan PNS sebesar Rp11,86 triliun dari tim likuidasi. Dari total dana tersebut, sebanyak Rp1,5 triliun telah dicairkan kepada 367.740 pensiunan PNS atau ahli waris pada tahap pertama dan sekitar Rp1 triliun lagi akan dicairkan kepada pensiunan PNS atau ahli waris pada tahap kedua.
Untuk saldo dana Taperum dari seluruh PNS aktif estimasi totalnya Rp9,2 triliun. Total dana Rp9,2 triliun tersebut akan menjadi saldo awal peserta Tapera yang saat ini perhitungannya sedang dalam proses.
Sejalan dengan operasional BP Tapera, Dana Taperum yang akan dikembalikan kepada PNS Aktif sebagai saldo awal peserta Tapera dapat diakses melalui portal Tapera mulai Maret 2021. Ke depan, portal tersebut juga menjadi sarana informasi bagi peserta untuk melihat akumulasi simpanan yang dibayarkan sebesar 3 persen dari gaji/upah dan hasil pemupukannya secara transparan.
"Itu yang akan kami kelola dari dana yang tersedia sebanyak Rp9,2 triliun sebagai saldo awal ditambah nanti mulai melakukan pengumpulan setoran," ujar Eko Ariantoro.
Baca juga: BP Tapera cairkan dana Taperum milik 367.740 pensiunan PNS
Baca juga: BP Tapera siap kelola dana pengalihan dari Bapertarum-PNS
Baca juga: BP Tapera ditargetkan salurkan pembiayaan rumah 75.000 unit pada 2021
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: