Disdik Papua harap tenaga pendidik segera jadi prioritas vaksin
18 Januari 2021 16:57 WIB
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait menunjukkan kartu keterangan sudah divaksin COVID-19 (ANTARA News Papua/Hendrina Dian Kandipi)
Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua mengharapkan tenaga pendidik di wilayahnya dapat segera menjadi prioritas selanjutnya untuk menerima vaksin COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya memiliki guru sebanyak 18 ribu orang.
Baca juga: Vaksinasi nakes di Bandarlampung baru berjalan di satu puskesmas
"Belum lagi ditambah dengan tenaga kependidikan menjadi 22 ribu orang dan lainnya di dinas pendidikan sekitar enam sampai delapan ribu orang," katanya.
Menurut Christian, pihaknya memperoleh informasi terkait pemberian vaksin yang dibagi menjadi tiga tahap, di mana pada tahap pertama diutamakan bagi tenaga kesehatan sehingga tahap selanjutnya diharapkan bisa diberikan bagi tenaga pendidik.
Baca juga: Delapan nakes di Jateng alami efek usai vaksinasi COVID-19
"Apalagi jika anak-anak sudah masuk sekolah. Jika dihitung-hitung bisa mencapai 600 ribu orang yang sudah termasuk jenjang SD, SMP, SMA hingga SLB," ujarnya.
Dia menjelaskan jika ditambah lagi dengan tingkat perguruan tinggi, tercatat di Papua terdapat empat ribu dosen, kemudian, untuk mahasiswa dari 46 perguruan tinggi dan tiga perguruan tinggi negeri, ditotalkan bisa mencapai 41 ribu orang.
Baca juga: Jangan lupa anak-anak juga butuh vaksin
"Kami terus menekankan agar tenaga pendidikan divaksin karena penting bagi kesehatan, apalagi harus berinteraksi dengan murid ketika belajar tatap muka mulai digiatkan," katanya lagi.
Dia menambahkan sekali lagi diingatkan betapa pentingnya keselamatan dan keamanan guru dan murid yang melaksanakan serta mengikuti proses belajar mengajar khususnya secara luring atau tatap muka di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya memiliki guru sebanyak 18 ribu orang.
Baca juga: Vaksinasi nakes di Bandarlampung baru berjalan di satu puskesmas
"Belum lagi ditambah dengan tenaga kependidikan menjadi 22 ribu orang dan lainnya di dinas pendidikan sekitar enam sampai delapan ribu orang," katanya.
Menurut Christian, pihaknya memperoleh informasi terkait pemberian vaksin yang dibagi menjadi tiga tahap, di mana pada tahap pertama diutamakan bagi tenaga kesehatan sehingga tahap selanjutnya diharapkan bisa diberikan bagi tenaga pendidik.
Baca juga: Delapan nakes di Jateng alami efek usai vaksinasi COVID-19
"Apalagi jika anak-anak sudah masuk sekolah. Jika dihitung-hitung bisa mencapai 600 ribu orang yang sudah termasuk jenjang SD, SMP, SMA hingga SLB," ujarnya.
Dia menjelaskan jika ditambah lagi dengan tingkat perguruan tinggi, tercatat di Papua terdapat empat ribu dosen, kemudian, untuk mahasiswa dari 46 perguruan tinggi dan tiga perguruan tinggi negeri, ditotalkan bisa mencapai 41 ribu orang.
Baca juga: Jangan lupa anak-anak juga butuh vaksin
"Kami terus menekankan agar tenaga pendidikan divaksin karena penting bagi kesehatan, apalagi harus berinteraksi dengan murid ketika belajar tatap muka mulai digiatkan," katanya lagi.
Dia menambahkan sekali lagi diingatkan betapa pentingnya keselamatan dan keamanan guru dan murid yang melaksanakan serta mengikuti proses belajar mengajar khususnya secara luring atau tatap muka di sekolah.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: