Anti Hoax
Hoaks, Kasdim Gresik meninggal setelah divaksin COVID-19
18 Januari 2021 13:23 WIB
Personel Brimob berjaga saat bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam mobil pendingin di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/1/2021). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 Sinovac ke Surabaya sebanyak 15 ribu dosis, Kabupaten Sidoarjo sebanyak empat ribu dosis dan Kabupaten Gresik sebanyak tiga ribu dosis. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.
Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp yang menyebut Kasdim Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi meninggal setelah divaksin COVID-19.
Pesan yang menyertakan foto seorang anggota TNI Angkatan Darat itu mengatakan Sugeng Riyadi adalah orang yang divaksin pertama dan menjadi korban akibat vaksin itu.
Terdapat juga kata-kata provokatif dalam pesan itu seperti "hati2 bahaya vaksin ini nyata".
Berikut pesan yang tersebar itu:
"Inalillahi wainalillahi roziun. Vaksin pertama, Kasdim 0817 Gresik, Mayor Sugeng Riyadi.tadi malam Dan ramil kebu mas gresik meninggal akibat siangnya disuntik vaksin...pagi ini porses pemakaman...hati2 bahaya vaksin nyata."
Namun, apakah benar Kasdim Gresik Mayor Sugeng Riyadi meninggal akibat vaksin COVID-19?
Penjelasan:
Pesan yang mencatut nama Kasdim Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi meninggal setelah disuntik vaksin COVID-19 adalah hoaks. Faktanya, Mayor Sugeng Riyadi masih sehat.
Dalam lama antihoaks Kominfo, WaAsops Kasad TNI AD Brigadir Jenderal Supriyono menyatakan klaim bahwa Danramil Kebomas, Gresik meninggal dunia akibat disuntik Vaksin COVID-19 adalah kabar bohong.
Sugeng mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 Sinovac di RSUD Ibnu Sina, Gresik, Jawa Timur pada Jumat, 15 Januari 2021. Jawa Timur melakukan vaksinasi COVID-19 perdana pada 15 Januari.
Sementara, foto yang disematkan pada pesan berantai tersebut bukanlah foto Kadim Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi, melainkan foto almarhum Mayor Kav Gatot Supriyono.
Brigjen Supriyono menjelaskan Mayor Kav Gatot Supriyono meninggal pada 15 Januari 2021 pukul 23.06 WIB akibat serangan jantung dan bukan karena divaksin COVID-19.
Klaim : Kasdim Gresik meninggal setelah divaksin COVID-19
Rating: Hoaks
Cek fakta: Penerima vaksin COVID-19 tidak perlu lagi pakai masker? Cek faktanya!
Cek fakta: Anak-anak tanpa masker akan dijaring dan dikarantinakan? Cek faktanya!
Pesan yang menyertakan foto seorang anggota TNI Angkatan Darat itu mengatakan Sugeng Riyadi adalah orang yang divaksin pertama dan menjadi korban akibat vaksin itu.
Terdapat juga kata-kata provokatif dalam pesan itu seperti "hati2 bahaya vaksin ini nyata".
Berikut pesan yang tersebar itu:
"Inalillahi wainalillahi roziun. Vaksin pertama, Kasdim 0817 Gresik, Mayor Sugeng Riyadi.tadi malam Dan ramil kebu mas gresik meninggal akibat siangnya disuntik vaksin...pagi ini porses pemakaman...hati2 bahaya vaksin nyata."
Namun, apakah benar Kasdim Gresik Mayor Sugeng Riyadi meninggal akibat vaksin COVID-19?
Penjelasan:
Pesan yang mencatut nama Kasdim Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi meninggal setelah disuntik vaksin COVID-19 adalah hoaks. Faktanya, Mayor Sugeng Riyadi masih sehat.
Dalam lama antihoaks Kominfo, WaAsops Kasad TNI AD Brigadir Jenderal Supriyono menyatakan klaim bahwa Danramil Kebomas, Gresik meninggal dunia akibat disuntik Vaksin COVID-19 adalah kabar bohong.
Sugeng mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 Sinovac di RSUD Ibnu Sina, Gresik, Jawa Timur pada Jumat, 15 Januari 2021. Jawa Timur melakukan vaksinasi COVID-19 perdana pada 15 Januari.
Sementara, foto yang disematkan pada pesan berantai tersebut bukanlah foto Kadim Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi, melainkan foto almarhum Mayor Kav Gatot Supriyono.
Brigjen Supriyono menjelaskan Mayor Kav Gatot Supriyono meninggal pada 15 Januari 2021 pukul 23.06 WIB akibat serangan jantung dan bukan karena divaksin COVID-19.
Klaim : Kasdim Gresik meninggal setelah divaksin COVID-19
Rating: Hoaks
Cek fakta: Penerima vaksin COVID-19 tidak perlu lagi pakai masker? Cek faktanya!
Cek fakta: Anak-anak tanpa masker akan dijaring dan dikarantinakan? Cek faktanya!
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: