Menurut salah seorang warga Sidoarjo M Arif, Senin, banjir tersebut mulai terlihat pada Minggu (17/1) malam hingga Senin pagi (18/1)."Ketinggian air sekitar satu meter. Selain curah hujan, banjir juga disebabkan luapan Sungai Ketapang yang ada di sisi utara tanggul penahan lumpur Lapindo," ucapnya.
Baca juga: Polisi alihkan pengendara melalui Arteri Porong akibat banjir
Ia mengatakan akibat banjir yang menggenangi jalan raya sepanjang kurang lebih 500 meter itu, akses jalan baik yang menuju Surabaya-Pasuruan atau sebaliknya tidak bisa dilalui kendaraan.Baca juga: Polisi alihkan pengendara melalui Arteri Porong akibat banjir
"Kalau pun ada kendaraan yang nekad melintas akan mogok, karena mesin kemasukan air. Namun, ada juga pengendara, khusus roda dua yang nekad naik ke atas tanggul untuk menghindari banjir," katanya.
Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Wikha Ardilestanto mengatakan keadaan ini membuat petugas menutup jalan nasional itu dari dua arah.
"Dari arah utara, kami menutup jalan Bundaran Ketapang. Sedangkan dari selatan di pertigaan Pusdik. Arus kendaraan kami alihkan ke Jalan Arteri Baru Porong," tuturnya.
Banjir yang terjadi di Jalan Raya Porong ini sudah menjadi langganan setiap kali musim hujan. Untuk mengantisipasi, petugas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) telah menyiagakan pompa untuk mengalirkan air dari Jalan Raya Porong menuju kolam penampungan lumpur Lapindo.
Baca juga: 10 pompa dikerahkan untuk sedot banjir di Porong
Baca juga: Sejumlah desa di Sidoarjo tergenang banjir
Banjir yang terjadi di wilayah itu juga didukung adanya penurunan tanah akibat semburan lumpur Lapindo.Baca juga: 10 pompa dikerahkan untuk sedot banjir di Porong
Baca juga: Sejumlah desa di Sidoarjo tergenang banjir
Beberapa kali dilakukan perbaikan dan peninggian jalan, namun hasilnya masih terjadi banjir setiap tahun. Dua saluran air yang ada di sisi kanan dan kiri jalan masih belum mampu mengalirkan air banjir itu.