Jakarta (ANTARA) - Semakin bertumbuhnya kendaraan elektrik di dunia otomotif global, Korea Selatan mendapatkan keuntungan dengan ekspor baterai isi ulang mereka mengalami kenaikan secara berturut-turut selama lima tahun.
Menurut data dari kementerian industri dan Asosiasi Industri Baterai Korea, pengiriman baterai isi ulang ke luar negeri mencapai 7,2 triliun won (setara dengan Rp91,8 triliun) tahun lalu, naik 2,9 persen dari tahun sebelumnya.
Dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Senin, ekspor baterai isi ulang meningkat selama lima tahun berjalan pada tahun 2020 dan angka itu mencetak rekor baru.
Produksi baterai isi ulang di ekonomi terbesar keempat di Asia itu juga melonjak sebanyak 20 persen dalam satu tahun menjadi 23,3 triliun won pada tahun lalu, dengan permintaan domestik membengkak sebanyak 11,6 persen menjadi 5,3 triliun won.
Baca juga: Spesifikasi sedan baru Nio pesaing Tesla, jangkauan 1.000 km
Ekspor cepat tahun lalu didukung oleh baterai lithium-ion yang digunakan dalam kendaraan listrik (EV), yang menyumbang sebagian besar output baterai isi ulang.
Ekspor baterai lithium-ion melonjak 10,6 persen dalam satu tahun menjadi 1,3 triliun won pada tahun lalu, dan permintaan domestik juga meningkat karena produksi EV lokal melonjak hampir 34 persen.
Didukung oleh ekspor yang kuat, pangsa pasar global gabungan dari tiga pembuat baterai isi ulang utama Korea Selatan - SK Energy Solution, Samsung SDI dan SK Innovation - melonjak menjadi 34 persen pada akhir November tahun lalu, naik dari 16 persen pada 2019 .
Pengamat pasar melukiskan prospek cerah untuk industri baterai isi ulang domestik karena permintaan global diharapkan tahan terhadap kebijakan ramah lingkungan di negara-negara besar.
Pengiriman baterai isi ulang Korea Selatan ke luar negeri diperkirakan meningkat 5,7 persen menjadi 7 miliar dolar AS pada tahun ini.
Produksi diproyeksikan akan melonjak 32 persen menjadi 31 triliun won, dengan permintaan domestik kemungkinan akan melonjak 24,1 persen menjadi 5,5 triliun won pada peluncuran kendaraan EV baru.
Baca juga: BMW ingin gandakan penjualan kendaraan listrik pada 2021
Baca juga: Audi hentikan produksi mobil berbahan bakar pada 2035 demi EV
Baca juga: Harapan Toyota untuk pasar otomotif 2021 dan mobil listrik
Ekspor baterai isi ulang Korea Selatan meningkat dalam lima tahun
18 Januari 2021 09:00 WIB
Ilustrasi - Produksi baterai lithium untuk mobil listrik ramah lingkungan. ANTARA/Shutterstock/pri.
Penerjemah: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Tags: