Kasatgas: Pastikan pengungsi gempa Sulbar tidak terpapar COVID-19
18 Januari 2021 08:39 WIB
Sejumlah pengungsi korban gempa beristirahat di tenda darurat yang mereka buat di kompleks Stadion Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta para pengungsi gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat dipastikan tidak terpapar COVID-19.
"Nanti akan ada proses tes usap antigen untuk menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19," kata Doni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: BNPB: Korban gempa Sulbar bertambah menjadi 81 orang
Baca juga: Enam desa terisolir di Majene rusak parah dan belum tersentuh bantuan
Doni mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 telah memberikan dukungan alat tes cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri penularan COVID-19 yang mungkin terjadi di lingkungan pengungsian.
Apabila ditemukan pengungsi yang reaktif usap antigen, akan mendapat tindak lanjut dari dinas kesehatan setempat.
Untuk mencegah kemungkinan risiko penyebaran COVID-19 di pengungsian, Doni juga meminta penanganan pengungsi yang tergolong kelompok rentan dipisahkan dengan kelompok usia muda.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa susulan masih mungkin terjadi. Pada Sabtu (16/1) pukul 06.32 WIB telah terjadi gempa susulan dengan Magnitudo 5,0 di Kabupaten Majene.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait potensi gempa susulan dengan kekuatan yang signifikan.
Baca juga: Bantuan kebutuhan pokok mulai dibagikan kepada pengungsi gempa
Baca juga: Komunitas TDA Palu kirim logistik bantu korban gempa Mamuju-Majene
BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir diminta selalu waspada dan segera menjauhi pantai bila merasakan gempa susulan.
"Nanti akan ada proses tes usap antigen untuk menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19," kata Doni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: BNPB: Korban gempa Sulbar bertambah menjadi 81 orang
Baca juga: Enam desa terisolir di Majene rusak parah dan belum tersentuh bantuan
Doni mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 telah memberikan dukungan alat tes cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri penularan COVID-19 yang mungkin terjadi di lingkungan pengungsian.
Apabila ditemukan pengungsi yang reaktif usap antigen, akan mendapat tindak lanjut dari dinas kesehatan setempat.
Untuk mencegah kemungkinan risiko penyebaran COVID-19 di pengungsian, Doni juga meminta penanganan pengungsi yang tergolong kelompok rentan dipisahkan dengan kelompok usia muda.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa susulan masih mungkin terjadi. Pada Sabtu (16/1) pukul 06.32 WIB telah terjadi gempa susulan dengan Magnitudo 5,0 di Kabupaten Majene.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait potensi gempa susulan dengan kekuatan yang signifikan.
Baca juga: Bantuan kebutuhan pokok mulai dibagikan kepada pengungsi gempa
Baca juga: Komunitas TDA Palu kirim logistik bantu korban gempa Mamuju-Majene
BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir diminta selalu waspada dan segera menjauhi pantai bila merasakan gempa susulan.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: