PMI Sukabumi gelar simulasi penanganan gempa sesuai protokol kesehatan
17 Januari 2021 21:45 WIB
Simulasi penanganan korban bencana gempa bumi di pengungsiaan dalam masa pandemi COVID-19 digelar oleh PMI dengan melibatkan warga sekitar, unsur muspika dan relawan di aros, Kota Sukabumi pada Minggu, (17/1/2021). ANTARA/Aditya Rohman/aa.
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menggelar simulasi evakuasi mandiri untuk masyarakat di tingkat kelurahan saat terjadi bencana gempa bumi sesuai protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
"Simulasi yang langsung melibatkan warga ini dalam upaya kesiapsiagaan potensi gempa bumi, khususnya di saat pandemi seperti sekarang ini, agar selain selamat dari bencana gempa juga terbebas dari penyebaran COVID-19," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Minggu.
Pelaksanaan simulasi ini merupakan tindak lanjut kegiatan kesiapsiagaan akan terjadinya bencana gempa bumi yang sudah disusun dalam panduan standar operasional prosedur (SOP) evakuasi mandiri untuk warga tingkat kelurahan.
Sehingga masyarakat bisa mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing komponen saat terjadi bencana gempa bumi. Dalam pelaksanaannya dilaksanakan melalui dua skenario kegiatan yang terdiri dari latihan meja atau gladi ruangan, serta drill gladi simulasi lapangan.
Menurutnya, dalam panduan SOP penanganan evakuasi mandiri ini tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, menjaga kebersihan diri serta memisahkan orang sehat dengan warga yang bergejala COVID-19 saat melakukan evakuasi. Selain itu, dalam skenario penempatan pengungsian juga ada standar, pedoman, protokol kesehatan yang harus dilakukan.
"Intinya adalah bagaimana terkait penerapan 3M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun," ujarnya.
Suranto mengatakan, tempat pengungsian harus bisa diatur kapasitasnya agar para pengungsi tidak berdesakan. Selain itu, dilakukan penyekatan pembatasan dalam rangka menjaga jarak setiap anggota keluarga.
Kegiatan yang digelar di Lapangan Garuda Bekasi yang juga dihadiri unsur Muspika Baros, petugas kelurahan, puskesmas, relawan dan masyarakat Baros. Dalam simulasi tersebut juga didampingi fasilitator dari PMI Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kota Sukabumi.
Diharapkan hasil dari simulasi itu para pihak yang terlibat di kelurahan bisa saling berkoordinasi, mengerti akan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan SOP yang telah dibuat. Kemudian simulasi itu juga diharapkan mampu memobilisasi dan memberdayakan kapasitas masyarakat dalam hal tanggap darurat bencana. Kegiatan kesiapansiagaan bencana gempa bumi didukung PMI Pusat, Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID.
"Simulasi yang langsung melibatkan warga ini dalam upaya kesiapsiagaan potensi gempa bumi, khususnya di saat pandemi seperti sekarang ini, agar selain selamat dari bencana gempa juga terbebas dari penyebaran COVID-19," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Minggu.
Pelaksanaan simulasi ini merupakan tindak lanjut kegiatan kesiapsiagaan akan terjadinya bencana gempa bumi yang sudah disusun dalam panduan standar operasional prosedur (SOP) evakuasi mandiri untuk warga tingkat kelurahan.
Sehingga masyarakat bisa mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing komponen saat terjadi bencana gempa bumi. Dalam pelaksanaannya dilaksanakan melalui dua skenario kegiatan yang terdiri dari latihan meja atau gladi ruangan, serta drill gladi simulasi lapangan.
Menurutnya, dalam panduan SOP penanganan evakuasi mandiri ini tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, menjaga kebersihan diri serta memisahkan orang sehat dengan warga yang bergejala COVID-19 saat melakukan evakuasi. Selain itu, dalam skenario penempatan pengungsian juga ada standar, pedoman, protokol kesehatan yang harus dilakukan.
"Intinya adalah bagaimana terkait penerapan 3M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun," ujarnya.
Suranto mengatakan, tempat pengungsian harus bisa diatur kapasitasnya agar para pengungsi tidak berdesakan. Selain itu, dilakukan penyekatan pembatasan dalam rangka menjaga jarak setiap anggota keluarga.
Kegiatan yang digelar di Lapangan Garuda Bekasi yang juga dihadiri unsur Muspika Baros, petugas kelurahan, puskesmas, relawan dan masyarakat Baros. Dalam simulasi tersebut juga didampingi fasilitator dari PMI Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kota Sukabumi.
Diharapkan hasil dari simulasi itu para pihak yang terlibat di kelurahan bisa saling berkoordinasi, mengerti akan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan SOP yang telah dibuat. Kemudian simulasi itu juga diharapkan mampu memobilisasi dan memberdayakan kapasitas masyarakat dalam hal tanggap darurat bencana. Kegiatan kesiapansiagaan bencana gempa bumi didukung PMI Pusat, Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: