Tiga warga tertimbun akibat gempa di Desa Majene
17 Januari 2021 17:29 WIB
Petugas mengevakuasi korban yang terjepit dari bangunan di rumah sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). ANTARA FOTO/Akbar Tado/aa.
Majene (ANTARA) - Tiga warga tertimbun bangunan akibat gempa 6,2 magnitudo di Dusun Aholeang Desa Mekkatta Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, selain itu 10 rumah rusak.
Kapolda Sulbar Irjen Pol Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si dengan menggunakan helikopter meninjau lokasi titik gempa tersebut di Majene, Ahad.
Kapolda baru sempat melakukan kunjungan ke pusat gempa karena gempa juga mengakibatkan wilayah kota Mamuju mengalami kerusakan yang cukup parah
Selain itu Kapolda Sulbar banyak menerima kunjungan pemerintah pusat seperti menteri yang datang untuk memberikan bantuan kepada para korban.
Baca juga: PLN fokus pulihkan listrik RS untuk tangani korban gempa Sulbar
Baca juga: Korban jiwa gempa Sulbar bertambah 73 orang
Kapolda Sulbar mengunjungi sejumlah posko pengungsian di Kecamatan Malunda diantaranya posko Batu Lotong Kota Tinggi dan Posko SMK Kota Tinggi serta Posko Induk Bukit Tinggi.
Kapolda mengecek kekuatan personel polri dan ketersediaan bahan makanan dan dapur umum serta ketersediaan sembako.
BMKG masih memberikan status Siaga di wilayah Sulbar, khususnya di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene sebagai pusat gempa dan belum mencabut status aman.
Warga masih tetap diminta untuk mengevakuasi diri ke area ketinggian, namun tetap menjauhi daerah perbukitan yang rawan longsor.
Kabag Humas Polda Sulbar meminta para pengungsi agar tidak khawatir dengan persediaan sembako karena akan tersalurkan secara merata hingga kondisi kembali normal.
"Setiap pendistribusian logistik akan dikawal oleh kepolisian guna menghindari penjarahan di jalanan, masyarakat tetap tenang dan menunggu, serta waspada," katanya.
Ia berharap dapur umum dan makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan lauk pauk yang memadai untuk personil dan relawan yang ada di posko tetap tersedia sehingga melayani masyarakat tetap maksimal dan efektif.
Sementara itu, korban gempa Mamuju dan Majene terus bertambah menjadi 51 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan sementara di Kabupaten Majene terdapat delapan orang.
Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.
Sementara masyarakat pengungsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah kabupaten Mamuju dan Majene
Gempa Mamuju telah mengakibatkan kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah selain itu bangunan rumah sakit berlantai lima di kota Mamuju, pusat perbelanjaan dan pusat pelayanan publik lainnya juga roboh beserta ratusan pemukiman warga rusak total.*
Baca juga: BNPB catat total korban gempa Sulbar 73 orang, mengungsi 27.850
Baca juga: Dana stimulan bagi rumah rusak akibat gempa Sulbar disiapkan BNPB
Kapolda Sulbar Irjen Pol Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si dengan menggunakan helikopter meninjau lokasi titik gempa tersebut di Majene, Ahad.
Kapolda baru sempat melakukan kunjungan ke pusat gempa karena gempa juga mengakibatkan wilayah kota Mamuju mengalami kerusakan yang cukup parah
Selain itu Kapolda Sulbar banyak menerima kunjungan pemerintah pusat seperti menteri yang datang untuk memberikan bantuan kepada para korban.
Baca juga: PLN fokus pulihkan listrik RS untuk tangani korban gempa Sulbar
Baca juga: Korban jiwa gempa Sulbar bertambah 73 orang
Kapolda Sulbar mengunjungi sejumlah posko pengungsian di Kecamatan Malunda diantaranya posko Batu Lotong Kota Tinggi dan Posko SMK Kota Tinggi serta Posko Induk Bukit Tinggi.
Kapolda mengecek kekuatan personel polri dan ketersediaan bahan makanan dan dapur umum serta ketersediaan sembako.
BMKG masih memberikan status Siaga di wilayah Sulbar, khususnya di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene sebagai pusat gempa dan belum mencabut status aman.
Warga masih tetap diminta untuk mengevakuasi diri ke area ketinggian, namun tetap menjauhi daerah perbukitan yang rawan longsor.
Kabag Humas Polda Sulbar meminta para pengungsi agar tidak khawatir dengan persediaan sembako karena akan tersalurkan secara merata hingga kondisi kembali normal.
"Setiap pendistribusian logistik akan dikawal oleh kepolisian guna menghindari penjarahan di jalanan, masyarakat tetap tenang dan menunggu, serta waspada," katanya.
Ia berharap dapur umum dan makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan lauk pauk yang memadai untuk personil dan relawan yang ada di posko tetap tersedia sehingga melayani masyarakat tetap maksimal dan efektif.
Sementara itu, korban gempa Mamuju dan Majene terus bertambah menjadi 51 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan sementara di Kabupaten Majene terdapat delapan orang.
Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.
Sementara masyarakat pengungsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah kabupaten Mamuju dan Majene
Gempa Mamuju telah mengakibatkan kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah selain itu bangunan rumah sakit berlantai lima di kota Mamuju, pusat perbelanjaan dan pusat pelayanan publik lainnya juga roboh beserta ratusan pemukiman warga rusak total.*
Baca juga: BNPB catat total korban gempa Sulbar 73 orang, mengungsi 27.850
Baca juga: Dana stimulan bagi rumah rusak akibat gempa Sulbar disiapkan BNPB
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: