Pasca gempa, PLN berhasil pulihkan aliran listrik di RSUD Mamuju
17 Januari 2021 12:48 WIB
Pasca Gempa bumi di Sulawesi Barat, PLN setempat melakukan pemulishan kembali dengan memprioritaskan fasiltas Umum untuk terlistriki. ANTARA/HO-Humas PLN.
Kendari (ANTARA) - Pasca terdampak gempa bumi magnitudo 6,2 di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), PLN berhasil memulihkan aliran listrik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju pada Sabtu (16/1) malam dan Rumah Sakit Regional Provinsi Sulbar pada Minggu (17/1).
"Rumah sakit memang menjadi prioritas kami dalam melakukan pemulihan kelistrikan. Ini menjadi titik vital, khususnya untuk memberikan perawatan kepada korban, ditambah lagi di RSUD Mamuju ini menjadi posko pengungsi gempa," ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid melalui rilis yang diterima, Minggu.
Selain RSUD Mamuju dan RS Regional Provinsi Sulbar, PLN juga sedang berupaya memulihkan kelistrikan di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju.
"RS Bhayangkara sementara memakai genset. Tapi kami upayakan hari ini dapat menyalakan kembali dari jaringan listrik PLN,” tutur Hafid.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga (17/1) korban gempa Mamuju dan Majene bertambah menjadi 56 orang. Selain itu, ada 637 korban luka di Kabupaten Mejene.
Adapun rinciannya, 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan. Di Kabupaten Memuju, 189 orang mengalami luka berat dan rawat inap.
Kepala Bidang Perencanaan RSUD Mamuju, Wahyu, menyampaikan bahwa hadirnya listrik sangat dibutuhkan oleh rumah sakit untuk memberikan pertolongan dan perawatan kepada pasien korban gempa.
"Rata-rata pasien yang masuk memerlukan operasi dan tentu membutuhkan tenaga listrik. Sebelumnya kami menggunakan genset, sekarang kami sangat terbantu dengan adanya listrik dari PLN. Terima kasih kepada PLN,” tutur Wahyu.
Selain rumah sakit, secara bertahap PLN telah berhasil memenuhi kebutuhan pasokan listrik di beberapa lokasi vital diantaranya posko-posko pengungsian, Markas
Kepolisian Daerah Sulbar, Posko Komando Distrik Militer Bandara Tampa Padang, Posko Stadion Manakarra, Telkom, serta sebagian penerangan jalan umum Kota Mamuju.
Hingga saat ini PLN masih terus berupaya memulihkan kelistrikan terdampak gempa. Sejak Sabtu (16/1) sore, hingga Minggu (17/1) pagi, PLN kembali berhasil menyalakan tambahan 76 gardu, sehingga total gardu terdampak yang telah menyala sebanyak 628 gardu atau 72 persen dari total 872 gardu terdampak. Kini lebih dari 64 ribu pelanggan dapat kembali menikmati listrik.
"Hari ini kami akan berupaya menyelesaikan pemulihan jaringan di jalur utama dan lokasi vital lainnya. Mohon doa dari seluruh masyarakat,” pungkas Hafid.
PLN masih terus berupaya memulihkan kelistrikan terdampak gempa antara lain di Tapalang Barat, Simkep, Ulumanda, serta sebagian Tapalang, Malunda dan Mamuju.
Baca juga: Gubernur Sulbar apresiasi gerak cepat PLN pulihkan listrik
Baca juga: PLN pasang telepon satelit guna mudahkan koordinasi
Baca juga: PLN pastikan sistem kelistrikan aman pascagempa 7,1 SR di Maluku Utara
"Rumah sakit memang menjadi prioritas kami dalam melakukan pemulihan kelistrikan. Ini menjadi titik vital, khususnya untuk memberikan perawatan kepada korban, ditambah lagi di RSUD Mamuju ini menjadi posko pengungsi gempa," ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid melalui rilis yang diterima, Minggu.
Selain RSUD Mamuju dan RS Regional Provinsi Sulbar, PLN juga sedang berupaya memulihkan kelistrikan di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju.
"RS Bhayangkara sementara memakai genset. Tapi kami upayakan hari ini dapat menyalakan kembali dari jaringan listrik PLN,” tutur Hafid.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga (17/1) korban gempa Mamuju dan Majene bertambah menjadi 56 orang. Selain itu, ada 637 korban luka di Kabupaten Mejene.
Adapun rinciannya, 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan. Di Kabupaten Memuju, 189 orang mengalami luka berat dan rawat inap.
Kepala Bidang Perencanaan RSUD Mamuju, Wahyu, menyampaikan bahwa hadirnya listrik sangat dibutuhkan oleh rumah sakit untuk memberikan pertolongan dan perawatan kepada pasien korban gempa.
"Rata-rata pasien yang masuk memerlukan operasi dan tentu membutuhkan tenaga listrik. Sebelumnya kami menggunakan genset, sekarang kami sangat terbantu dengan adanya listrik dari PLN. Terima kasih kepada PLN,” tutur Wahyu.
Selain rumah sakit, secara bertahap PLN telah berhasil memenuhi kebutuhan pasokan listrik di beberapa lokasi vital diantaranya posko-posko pengungsian, Markas
Kepolisian Daerah Sulbar, Posko Komando Distrik Militer Bandara Tampa Padang, Posko Stadion Manakarra, Telkom, serta sebagian penerangan jalan umum Kota Mamuju.
Hingga saat ini PLN masih terus berupaya memulihkan kelistrikan terdampak gempa. Sejak Sabtu (16/1) sore, hingga Minggu (17/1) pagi, PLN kembali berhasil menyalakan tambahan 76 gardu, sehingga total gardu terdampak yang telah menyala sebanyak 628 gardu atau 72 persen dari total 872 gardu terdampak. Kini lebih dari 64 ribu pelanggan dapat kembali menikmati listrik.
"Hari ini kami akan berupaya menyelesaikan pemulihan jaringan di jalur utama dan lokasi vital lainnya. Mohon doa dari seluruh masyarakat,” pungkas Hafid.
PLN masih terus berupaya memulihkan kelistrikan terdampak gempa antara lain di Tapalang Barat, Simkep, Ulumanda, serta sebagian Tapalang, Malunda dan Mamuju.
Baca juga: Gubernur Sulbar apresiasi gerak cepat PLN pulihkan listrik
Baca juga: PLN pasang telepon satelit guna mudahkan koordinasi
Baca juga: PLN pastikan sistem kelistrikan aman pascagempa 7,1 SR di Maluku Utara
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: