Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengembangkan situs caritemu.baznas.go.id sebagai upaya membantu warga dalam upaya pencarian orang hilang.

Direktur Utama BAZNAS RI, M Arifin Purwakananta menyatakan awalnya "Cari Temu" diluncurkan setelah bencana gempa bumi yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah, pada September 2018 ditujukan untuk membantu menemukan kerabat yang hilang atau sulit dihubungi akibat bencana, dengan cara saling memberi informasi antar masyarakat atau melaporkan jika menemukan orang yang dicari.

Usai bencana, tambahnya, selain proses evakuasi, salah satu masalah yang terjadi di lapangan adalah banyaknya kerabat yang hilang atau sulit dihubungi. Apalagi usai bencana gempa, biasanya jaringan komunikasi akan terjadi gangguan sehingga menjadi kendala saat menghubungi kerabat yang berada di lokasi bencana

"Oleh karena itu BAZNAS melalui Cari Temu hadir untuk mengatasi hal tersebut. Cari Temu merupakan salah satu inovasi BAZNAS dalam kemanusiaan," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Baznas luncurkan aplikasi mudahkan pencarian orang hilang saat bencana

Seiring berjalannya waktu, Cari Temu tak hanya berperan menemukan orang hilang saat gempa Palu, melainkan berperan besar dalam pencarian orang hilang di berbagai peristiwa lain, seperti tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Desember 2018, gempa lombok, bencana banjir dan tanah longsor di DIY, aksi kerusuhan di Wamena, dan lainnya.

"Hingga hari ini, BAZNAS melalui Cari Temu telah berhasil menemukan 41 orang dari banyaknya laporan yang masuk," kata Arifin.

Untuk menggunakan Cari Temu caranya cukup mudah. Silakan kunjungi situs caritemu.baznas.go.id atau unduh aplikasi Cari Temu di Playstore. Kemudian klik menu "Lapor" jika ingin melaporkan orang hilang.

Setelah diklik, silakan isi data kerabat yang hilang dengan disertai foto dan ciri-ciri khusus agar memudahkan dalam proses pencarian. Jika sudah diisi lengkap, klik tombol "Laporkan Orang Hilang" di bawahnya. Maka laporan sudah selesai.

Kemudian ada juga menu "Data Hilang" yang berisikan foto atau data orang-orang yang hilang hasil pelaporan. Di dalam menu ini juga ada tombol "Lapor", yang berguna untuk melaporkan temuan orang hilang.

Baca juga: Baznas siapkan 1.000 guru siaga bencana

Menu yang lainnya adalah "Data Ditemukan". Di sini tertera daftar orang hilang yang berhasil ditemukan. Diharapkan bagi pelapor dapat mengisi laman ini sebagai update penemuan kerabat yang hilang.

Selain itu, ada juga menu "Laporan S.O.S Publik" yang berguna untuk melaporkan suatu bencana atau kejadian. Fitur ini semacam panic button, yang jika di-klik akan mencatat posisinya. Laporan SOS Publik ini akan menampilkan posisi orang yang membutuhkan bantuan itu.

"Kami sangat berharap Cari Temu turut berkontribusi maksimal dalam proses pencarian orang pasca bencana. Terlebih saat ini kita sedang menghadapi berbagai bencana, seperti longsor Sumedang, banjir di Kepri dan Kalimantan Selatan, serta gempa bumi di Sulawesi Barat," ujar Arifin.

Tahun ini diperkirakan Cari Temu juga bisa diunduh di platform iOS, karena BAZNAS sedang mengembangkan berbagai aplikasi lainnya di platform tersebut.

Baca juga: Menag: Kerja sama BAZNAS-IsDB perkuat pengelolaan zakat
Baca juga: BAZNAS sebut milenial tetap gemar berdonasi saat pandemi dan resesi