Makassar (ANTARA) - PLN terus melakukan normalisasi kembali agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan listrik setelah gempa bumi, termasuk memperlancar koordinasi dengan pemasangan telepon satelit.

Hal itu dikemukakan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid dalam keterangan persnya di Makassar, Sabtu.

Dia menyadari listrik menjadi kebutuhan utama di tengah kondisi seperti ini, termasuk menjadi bagian pendukung dalam berkomunikasi dan berkoordinasi. Karena itu diputuskan untuk menghadirkan telepon satelit.

Menurut dia, PLN telah memasang VSAT atau stasiun penerima sinyal dari satelit di Rumah jabatan Gubernur Sulbar. Alat ini akan digunakan untuk membantu komunikasi dan koordinasi pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat, termasuk presiden.

"Pemasangan VSAT ini sebagai bentuk keseriusan PLN untuk memfasilitasi kelancaran komunikasi, agar koordinasi yang dilakukan bisa berjalan baik, demi pemulihan pasca gempa," ujar Hafid.

Sedang upaya memperbaiki kembali layanan listrik yang sempat terganggu saat terjadi gempa, lanjut dia, terdapat 528 Gardu Listrik terdampak gempa Mamuju dan Majene, Sulbar kini telah menyala.

PLN terus melakukan upaya pemulihan listrik terdampak bencana setelah gempa susulan dengan magnitudo 6,2 skala richter (SR) yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulbar.

Dengan menyalakan kembali 528 buah gardu listrik, berarti sudah 58 persen dari total 872 gardu terdampak sudah dapat dinormalkan kembali.

"Setidaknya kini sekitar 54,5 ribu pelanggan dapat kembali menikmati listrik," kata Hafid.
Infografis perbaikan jaringan transmisi / gardu listrik yang terdampak gempa di Mamuju, Sulbar, Sabtu (16/1/2021). ANTARA Foto/ HO/Humas PLN UIW Sulselrabar