1.014 vaksinator disiapkan guna sukseskan vaksinasi COVID-19 di Aceh
16 Januari 2021 19:30 WIB
Vaksinator memperlihatkan dosis vaksin COVID-19 Sinovac pertama yang akan disuntik kepada Gubernur Aceh Nova Iriansyah di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, Jumat (15/1/2021). ANTARA/Khalis.
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh telah mempersiapkan 1.014 orang vaksinator dalam upaya menyukseskan program vaksinasi COVID-19 guna menekan angka kesakitan dan kematian akibat virus yang menyerang paru-paru manusia itu.
“Estimasi pelaksanaan vaksinasi di Aceh dengan sasaran 3,7 juta orang, jumlah vaksinator 1.014 orang, dalam jangka waktu penyuntikan lima bulan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif di Banda Aceh, Sabtu.
Baca juga: BPJPH: Penerbitan sertifikat halal vaksin Sinovac sesuai prosedur
Hanif menjelaskan pihaknya telah melatih para vaksinator tersebut mulai dari tenaga kesehatan di rumah sakit milik pemerintah, swasta, TNI/Polri hingga petugas di Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Masing-masing vaksinator tersebut ditargetkan dapat melakukan penyuntikan vaksin terhadap 3.731 orang. Pemerintah mengharapkan proses vaksinasi di Tanah Rencong dapat diterima masyarakat dan berlangsung dengan baik.
Baca juga: Riau siapkan 790 vaksinator untuk sukseskan vaksinasi COVID-19
Pada Jumat (15/1), Aceh mulai melakukan vaksinasi yang diawali oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah sebagai orang pertama yang disuntik bersama 14 pejabat Forkopimda Aceh lainnya.
Aceh menargetkan vaksinasi COVID-19 terhadap 3,7 juta penduduknya yang memprioritaskan penyuntikan tahap pertama bagi kelompok tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 56.450 orang.
Baca juga: 1.500 vaksinator COVID-19 disebar Pemprov DKI di 488 faskes
Selanjutnya, tenaga pelayanan publik, TNI/Polri sebanyak 365.394 orang, masyarakat rentan, geospasial, sosial dan ekonomi mencapai 1.771.014 orang serta pelaku ekonomi esensial dan kelompok masyarakat lainnya sebanyak 1.592.752 orang.
“Untuk Januari-Februari ini vaksinasi khusus untuk nakes. Kemudian untuk rakyat lain, terutama petugas pelayanan publik atau masyarakat kelompok prioritas lain yang sudah kita tentukan itu mulai Maret nanti,” Hanif.
Hanif juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program vaksinasi dari pemerintah sebagai upaya pengendalian kasus COVID-19. Di samping itu juga diminta terus disiplin menerapkan protokol kesehatan meski telah melakukan penyuntikan vaksin.
“Masyarakat harus manfaatkan ini. Tidak ada cara lain untuk menghindar terinfeksi COVID-19 ini selain kita vaksinasi, untuk membentuk antibodi kita,” katanya.
“Estimasi pelaksanaan vaksinasi di Aceh dengan sasaran 3,7 juta orang, jumlah vaksinator 1.014 orang, dalam jangka waktu penyuntikan lima bulan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif di Banda Aceh, Sabtu.
Baca juga: BPJPH: Penerbitan sertifikat halal vaksin Sinovac sesuai prosedur
Hanif menjelaskan pihaknya telah melatih para vaksinator tersebut mulai dari tenaga kesehatan di rumah sakit milik pemerintah, swasta, TNI/Polri hingga petugas di Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Masing-masing vaksinator tersebut ditargetkan dapat melakukan penyuntikan vaksin terhadap 3.731 orang. Pemerintah mengharapkan proses vaksinasi di Tanah Rencong dapat diterima masyarakat dan berlangsung dengan baik.
Baca juga: Riau siapkan 790 vaksinator untuk sukseskan vaksinasi COVID-19
Pada Jumat (15/1), Aceh mulai melakukan vaksinasi yang diawali oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah sebagai orang pertama yang disuntik bersama 14 pejabat Forkopimda Aceh lainnya.
Aceh menargetkan vaksinasi COVID-19 terhadap 3,7 juta penduduknya yang memprioritaskan penyuntikan tahap pertama bagi kelompok tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 56.450 orang.
Baca juga: 1.500 vaksinator COVID-19 disebar Pemprov DKI di 488 faskes
Selanjutnya, tenaga pelayanan publik, TNI/Polri sebanyak 365.394 orang, masyarakat rentan, geospasial, sosial dan ekonomi mencapai 1.771.014 orang serta pelaku ekonomi esensial dan kelompok masyarakat lainnya sebanyak 1.592.752 orang.
“Untuk Januari-Februari ini vaksinasi khusus untuk nakes. Kemudian untuk rakyat lain, terutama petugas pelayanan publik atau masyarakat kelompok prioritas lain yang sudah kita tentukan itu mulai Maret nanti,” Hanif.
Hanif juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program vaksinasi dari pemerintah sebagai upaya pengendalian kasus COVID-19. Di samping itu juga diminta terus disiplin menerapkan protokol kesehatan meski telah melakukan penyuntikan vaksin.
“Masyarakat harus manfaatkan ini. Tidak ada cara lain untuk menghindar terinfeksi COVID-19 ini selain kita vaksinasi, untuk membentuk antibodi kita,” katanya.
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: