Buenos Aires (ANTARA) - Paraguay menjadi negara Amerika Latin terbaru yang menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V, menurut Russian Direct Investment Fund (RDIF) Rusia pada Jumat (15/1).

Lampu hijau dari Paraguay tidak mengharuskan uji klinis tambahan di negara tersebut, kata RDIF melalui pernyataan.

Argentina, Venezuela, dan Bolivia juga telah menyetujui penggunaan vaksin Sputnik V, sementara Chile sedang dalam pembicaraan untuk mengikuti jejak mereka.

"Kami berharap lebih banyak negara di kawasan ini yang akan menyetujui vaksin tersebut segera dan kami siap menjalin kemitraan baru guna menyatukan upaya dalam memerangi pandemi," kata CEO RDIF Kirill Dmitriev melalui pernyataan.

Keampuhan vaksin Sputnik V di atas 90 persen, dengan perlindungan penuh terhadap kasus parah COVID-19, lanjutnya.

"Pasokan vaksin akan difasilitasi oleh mitra internasional RDIF di India, Korea Selatan, dan sejumlah negara lainnya," kata Dmitriev.

Menurutnya, lebih dari 1,5 juta orang telah disuntik vaksin Sputnik V. Vaksin buatan Rusia itu juga telah mengantongi restu di Rusia, Belarusia, Serbia, Aljazair, dan Palestina.

"Proses untuk mengizinkan vaksin di Uni Eropa telah dimulai," bunyi pernyataan tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia akan ajukan izin pemakaian vaksin Sputnik V ke Uni Eropa

Baca juga: Argentina akan mulai distribusi vaksin Sputnik V pada Selasa

​​​​​​​
Baca juga: Moskow mulai vaksinasi massal, salurkan Sputnik V ke 70 klinik

Satgas optimis kekebalan komunal terbentuk setelah 70 persen masyarakat divaksin