Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Bantuan dari aparat TNI segera mengalir ke Provinsi Sulawesi Barat sehingga masyarakat korban gempa yang berada di pengungsian diharapkan dapat sabar dan tabah menanti.

Dandim 1418 Kabupaten Mamuju Kolonel Tri Aji Sartono di Mamuju, Jumat mengatakan aparat TNI dan Polri bersama pemerintah telah melakukan koordinasi dalam menjalankan tugas menangani dampak dan korban yang ditimbulkan gempa berkekuatan 6,2 magnitudo di Mamuju.

Baca juga: Polri kirim bantuan tangani dampak gempa di Sulbar

"Bantuan dari TNI saat ini dalam perjalanan menuju ke Mamuju, bantuan itu berupa personel TNI, truk 10 buah, dapur lapangan, alat berat berupa eksavator, damptruk serta tenda serba guna lainnya," katanya.

Dandim berharap, agar seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang tidak jelas dan tidak bertanggung jawab.

Ia juga berharap, agar seluruh relawan yang akan membantu dalam penanganan pascagempa bumi di Mamuju agar terkoodinir dengan baik melaksanakan tugas kemanusiaan ini.

Baca juga: Telkom upayakan layanan telekomunikasi normal pasca gempa Sulbar

Gempa di Mamuju yang terjadi 02.28 Wita Jumat dini hari, telah merobohkan kantor gubernur Sulbar dan merobohkan kantor fasilitas pemerintah, rumah sakit pusat perbelanjaan hotel dan pemukiman penduduk.

Selain itu membuat jalur trans Sulawesi dan jaringan listrik padam sehingga masyarakat sulit berkomunikasi.

Baca juga: Pascagempa Panglima TNI dan Kabasarnas dijadwalkan tinjau Sulbar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polman dan Kabupaten Majene telah menyatakan korban meninggal 26 orang meninggal di kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene, selain itu ratusan orang terluka.

Gempa Mamuju pada kedalaman 10 kilometer terletak enam kilometer timur laut Majene 2.98 LS-118.94 BT juga membuat warga di pengunsian mencapai 15.000 orang.