Palembang (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengecek pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Palembang untuk memastikan distribusi vaksin Sinovac dan penyuntikanya sesuai perencanaan pemerintah.

Staf Ahli Kementerian Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Achmad Yurianto di Palembang, Jumat, mengatakan vaksinasi di Palembang yang dimulai sejak Kamis (14/1) berjalan sesuai rencana meski masih ditemukan penerima vaksin yang batal disuntik.

"Memang sering kali begitu sasaran sudah ditentukan tetapi tidak bisa divaksin karena belum memenuhi syarat, yang seperti itu bisa ditunda dan dijadwal ulang saja," ujarnya saat meninjau Gedung Vaksin Dinkes Sumsel.

Baca juga: Kemenkes sebut data penerima vaksin hanya untuk penanganan COVID-19

Yuri juga mengingatkan pentingnya komitmen Pemprov Sumsel dan kabupaten/kota untuk melancarkan program vaksinasi COVID-19 yang sesuai dengan perencanaan pemerintah pusat, jika terjadi masalah maka harus segera dikoordinasikan.

Pemerintah daerah harus memastikan dosis vaksin yang telah didistribusikan sudah cukup untuk dua kali penyuntikan per orang, karena penerima vaksin harus melaksanakan penyuntikan kedua 14 hari dari penyuntikan pertama.

"Misalnya hari ini Wali Kota Palembang disuntik, maka setelah 14 hari nanti disuntik lagi," kata dia.

Baca juga: Dinkes Makassar usulkan tambah 300 vaksin COVID-19 ke Kemenkes

Ia juga meminta manajemen distribusi vaksin ditingkatkan untuk menjaga mutu vaksin tetap berkualitas sampai proses penyuntikan, rantai suhu harus terjaga di angka 2-8 derajat Celcius.

Sebab selama beberapa bulan ke depan pasokan vaksin untuk COVID-19 akan meningkat, bahkan diperkirakan mencapai 50 juta dosis pada Triwulan II 2021 sehingga membutuhkan kapasitas penyimpanan yang cukup.

"Kalau vaksin tidak bisa didistribusi dalam jumlah banyak maka dibuat mengalir saja supaya tidak menghambat, kuncinya ada di komunikasi harian," kata Yuri.

Baca juga: Gubernur Sumsel pastikan vaksin aman, masyarakat tidak ragu

Sementara vaksinasi yang berjalan lancar selama dua hari terakhir diharapkan Yuri mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat sehingga tidak ada penolakan serta menumbuhkan partisipasi.

"Tidak ada ruang untuk ragu terhadap vaksin COVID-19, dijamin aman karena presiden saja sudah vaksin," tegasnya.

Baca juga: Gubernur Sumsel awali suntik vaksin COVID-19 dari wilayah perbatasan