Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan status siaga bencana banjir rob menjadi siaga satu, karena gelombang pasang air laut dan curah hujan yang masih tinggi.

"Potensi gelombang dan pasang air laut tinggi disertai hujan lebat diperkirakan masih terjadi dua hari kedepan," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan peningkatan status banjir, banjir rob dan bencana alam lainnya menjadi siaga satu ini berdasarkan informasi perkiraan cuaca dari BMKG yang menyebutkan gelombang tinggi dan hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih terjadi dua hari kedepannya.

"Potensi banjir rob ini masih tinggi, karena pasang air laut disertai hujan lebat masih akan terjadi hingga Minggu (17/1)," ujarnya.

Oleh karena itu, diminta masyarakat khususnya di pesisir pantai untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam banjir, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti korban jiwa, kerugian harta benda dan lainnya.
Baca juga: 32 rumah di Babel hancur diterjang banjir rob ekstrim
Baca juga: Pemprov Babel normalisasi bekas tambang Kace atasi banjir


"Saya meminta masyarakat pesisir khususnya Lubuk, Arung Dalam, Kurau, Penyak dan daerah pesisir lainnya untuk lebih pesisir lainnya untuk lebih waspada," katanya.

Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa mengatakan penetapan kondisi siaga ini setelah terjadinya bencana banjir, banjir rob, dan genangan air di beberapa wilayah di daerah ini.

Ia mengatakan penetapan siaga banjir, rob, dan genangan air, karena curah hujan berintensitas sedang hingga lebat berdurasi cukup lama dan kondisi ini diperparah dengan keadaan air laut yang sedang pasang cukup tinggi.

"Banjir rob yang terjadi dua hari terakhir terparah terjadi di wilayah pesisir pantai Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung, dan Belitung Timur," katanya.
Baca juga: BPBD Babel siaga di 16 titik banjir Pangkalpinang
Baca juga: Warga Babel diminta waspadai ular tepung ari