Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) akan memberlakukan penyesuaian tarif tol JORR-S dan Akses Tanjung Priok (ATP) mulai Minggu (17/1) pukul 00.00 WIB menyusul Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait penyesuaian tarif.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan penyesuaian tarif ini dilakukan dalam rangka menjamin Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk meningkatkan level of service dan sebagai wujud kepastian pengembalian investasi dan menjaga kepercayaan investor sesuai business plan.

“Perlu diingat bahwa jalan tol merupakan investasi yang dikeluarkan oleh BUJT sehingga perlu ada pengembalian dana yang diperoleh dari pendapatan tol dan apabila pengembaliannya tidak sesuai dengan business plan yang sudah disepakati dapat berdampak pada keberlanjutan jalan tol tersebut," ujar Fauzan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Sejuta kendaraan lintasi tol Trans Sumatera selama libur akhir tahun

Di samping itu, lanjut dia, penyesuaian tarif ini dilakukan untuk membangun iklim investasi jalan tol yang kondusif, pemenuhan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sebagai suatu Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dan mendukung mobilitas logistik.

Penyesuaian tarif tol tersebut sebelumnya telah tertunda selama beberapa bulan dimana seharusnya diberlakukan sejak tahun 2020 lalu sesuai Kepmen PUPR.

“Pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh sektor industri menjadi salah satu pertimbangan Hutama Karya beserta dengan BUJT lainnya dalam penundaan penyesuaian tarif,” kata Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya tersebut.

Baca juga: Hutama Karya targetkan PPJT bagi tiga ruas tol Trans Sumatera di 2021

Hutama Karya memastikan penyesuaian tarif di kedua ruas tol yang dikelolanya ini diikuti dengan peningkatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dimana perusahaan berkomitmen memberikan pelayanan yang optimal bagi seluruh pengguna jalan tol.

“Salah satu upaya kami dalam meningkatkan pelayanan yakni dengan melakukan pemeliharaan secara berkala di ruas tol yang kami kelola, misalnya apabila ditemukan ada fisik jalan tol yang berlubang, kami akan secara langsung melakukan perbaikan perkerasan jalan tol dengan sistem patching sementara terlebih dahulu guna menutup jalan yang berlubang, nantinya setelah itu akan dilakukan tahap perbaikan Scrapping, Filling & Overlay (SFO) oleh vendor kami," kata Fauzan.

Selanjutnya, menurut dia, apabila hasil SFO tersebut kurang maksimal dan dianggap cukup parah, akan dilakukan tahapan Rekonstruksi Beton Rigid. Bahkan saat ini, khusus di Tol JORR-S sedang dikembangkan sistem terintegrasi dengan fitur yang dapat mendeteksi pothole atau lubang lubang yang ada di jalan tol dan memantau Service Level Agreement-nya melalui web-based maupun mobile-based.