Makassar (ANTARA) - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majene, Sulawesi Barat, memilih untuk tidak masuk kantor atau melaksanakan aktifitas dari rumah setelah terjadinya gempa di daerah itu.

Ketua KPU Majene Arsalin Aras dikonfirmasi dari Makassar, Jumat, mengatakan kondisi kantor KPU Majene sesuai informasi dari pihak keamanan, memang masih dalam keadaan baik namun untuk hari ini diputuskan untuk tidak masuk dulu.

Baca juga: Kantor Gubernur Sulbar roboh akibat gempa bermagnitudo 6,2
"Dalam kondisi saat ini, kami putuskan tidak masuk dulu hari ini karena fokus berkumpul bersama keluarga," ujarnya.

"Kami semua masih dalam kondisi panik sehingga memilih bersama keluarga dan saling menguatkan," jelasnya.

Ia menjelaskan, meski telah terjadi gempa namun pihaknya tidak akan memberlakukan libur. Apalagi kondisi kantor tetap memungkinkan untuk melakukan berbagai aktifitas.

"Kita tidak ada istilah libur dan jika kondisi sudah memungkinkan, maka kami akan kembali bekerja atau masuk ke kantor pada esok harinya," jelasnya.

Ia juga mengakui proses pilkada di Majene tetap berjalan seperti biasa. Pihaknya juga masih menunggu keputusan MK sebelum pengumuman resmi pemenang pilkada 2020

"Untuk proses saat ini, kami masih menunggu surat MK terhadap penetapan calon terpilih. Intinya tidak ada mengganggu proses pilkada," ujarnya.