Kemenhub selesai perbaiki Pelabuhan Kahyapu di Pulau Enggano
14 Januari 2021 13:31 WIB
Kendaraan tangki BBM ke luar dari kapal KMP Pulo Telo setelah bersandar di Pelabuhan Desa Malakoni di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Minggu (23/8). (ANTARA/HO/20)
Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VI Bengkulu-Lampung selesai memperbaiki Pelabuhan Kahyapu di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu Darpinuddin di Bengkulu, Kamis, menyebut meski telah selesai diperbaiki, pelabuhan itu untuk sementara waktu belum bisa digunakan karena belum dilakukan uji sandar.
Menurutnya, uji sandar pelabuhan juga diperkirakan belum bisa dilakukan dalam waktu dekat, mengingat Kapal Ferry Pulo Tello yang akan melayani pelayaran dari dan menuju pelabuhan tersebut sedang proses pemeliharaan berkala atau docking.
"Benar pelabuhan itu telah selesai diperbaiki namun untuk sementara ini belum bisa digunakan lantaran harus dilakukan uji sandar dulu," kata Darpinuddin.
Baca juga: PT ASDP buka rute baru pelayaran Banjarmasin-Jawa Barat
Kendati demikian, kata dia, sebelum dilakukan uji sandar ada mekanisme lain yang harus dilewati terlebih dulu yaitu serah terima pelabuhan dari BPTD Wilayah VI Bengkulu-Lampung ke PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP.
Darpinuddin menjelaskanperbaikan Pelabuhan Kahyapu di Pulau Enggano itu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Perhubungan dan anggaran dari BPTD Wilayah VI.
Namun dia mengaku terkejut perbaikan pelabuhan itu bisa diselesaikan menggunakan anggaran tahun 2020, sebab, kedua sumber anggaran untuk perbaikan pelabuhan itu sebelumnya dilakukan rasionalisasi karena pandemi COVID-19.
"Sisa dari rasionalisasi itulah digunakan BPTD Wilayah VI merehab Pelabuhan Kahyapu dan kami juga baru tahu rehabilitasi pelabuhan itu pada tahun lalu tetap dilakukan. Jadi kami sempat kaget juga," papar Darpinuddin.
Baca juga: Menhub optimistis Patimban mampu kalahkan Shanghai dan Singapura
Pelabuhan Kahyapu ini digunakan sebagai tempat sandar kapal bermuatan barang seperti sembako dan BBM dari Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu ke Pulau Enggano. Sebaliknya, membawa muatan hasil pertanian warga Pulau Enggano ke Kota Bengkulu.
Namun, sejak akhir tahun 2019 pelabuhan ini rusak parah. Tiang pancang penyangga pada dermaga roboh akibat diterjang gelombang tinggi dan angin kencang.
Selama pelabuhan itu rusak, pengangkutan barang baik dari luar menuju Pulau Enggano dan sebaliknya dialihkan ke Dermaga Malakoni.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan pada awal 2020 mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar untuk perbaikan pelabuhan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu Darpinuddin di Bengkulu, Kamis, menyebut meski telah selesai diperbaiki, pelabuhan itu untuk sementara waktu belum bisa digunakan karena belum dilakukan uji sandar.
Menurutnya, uji sandar pelabuhan juga diperkirakan belum bisa dilakukan dalam waktu dekat, mengingat Kapal Ferry Pulo Tello yang akan melayani pelayaran dari dan menuju pelabuhan tersebut sedang proses pemeliharaan berkala atau docking.
"Benar pelabuhan itu telah selesai diperbaiki namun untuk sementara ini belum bisa digunakan lantaran harus dilakukan uji sandar dulu," kata Darpinuddin.
Baca juga: PT ASDP buka rute baru pelayaran Banjarmasin-Jawa Barat
Kendati demikian, kata dia, sebelum dilakukan uji sandar ada mekanisme lain yang harus dilewati terlebih dulu yaitu serah terima pelabuhan dari BPTD Wilayah VI Bengkulu-Lampung ke PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP.
Darpinuddin menjelaskanperbaikan Pelabuhan Kahyapu di Pulau Enggano itu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Perhubungan dan anggaran dari BPTD Wilayah VI.
Namun dia mengaku terkejut perbaikan pelabuhan itu bisa diselesaikan menggunakan anggaran tahun 2020, sebab, kedua sumber anggaran untuk perbaikan pelabuhan itu sebelumnya dilakukan rasionalisasi karena pandemi COVID-19.
"Sisa dari rasionalisasi itulah digunakan BPTD Wilayah VI merehab Pelabuhan Kahyapu dan kami juga baru tahu rehabilitasi pelabuhan itu pada tahun lalu tetap dilakukan. Jadi kami sempat kaget juga," papar Darpinuddin.
Baca juga: Menhub optimistis Patimban mampu kalahkan Shanghai dan Singapura
Pelabuhan Kahyapu ini digunakan sebagai tempat sandar kapal bermuatan barang seperti sembako dan BBM dari Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu ke Pulau Enggano. Sebaliknya, membawa muatan hasil pertanian warga Pulau Enggano ke Kota Bengkulu.
Namun, sejak akhir tahun 2019 pelabuhan ini rusak parah. Tiang pancang penyangga pada dermaga roboh akibat diterjang gelombang tinggi dan angin kencang.
Selama pelabuhan itu rusak, pengangkutan barang baik dari luar menuju Pulau Enggano dan sebaliknya dialihkan ke Dermaga Malakoni.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan pada awal 2020 mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar untuk perbaikan pelabuhan tersebut.
Pewarta: Carminanda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: