Wali Kota Semarang batal divaksin pertama
14 Januari 2021 11:35 WIB
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar menjadi satu dari sejumlah tokoh yang menjalani vaksinasi COVID-19 di Semarang, Kamis (14/1/2021). (ANTARA/I.C. Senjaya)
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang merupakan penyintas COVID-19 batal divaksin pertama bersama dengan para tokoh di wilayah ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu.
Wali Kota yang akrab disapa Hendi tersebut, mengikuti vaksinasi yang juga dijalani para tokoh masyarakat di aula Dinas Kesehatan Kota Semarang, Kamis.
Hendi menyebut kadar titer antibodi dalam dirinya yang masih cukup tinggi menjadi alasan tidak ikut divaksin pertama.
"Dari hasil cek darah tadi malam, titer antibodi saya masih cukup tinggi. 1/320, masih jauh di atas angka normal," katanya.
Secara antibodi, kata dia, imunitas dalam dirinya masih kuat.
Baca juga: Istana tegur Raffi Ahmad karena tak jaga protokol pasca vaksinasi
Vaksinasi selanjutnya dilakukan oleh sejumlah tokoh, seperti wakil wali kota, Kapolrestabes Semarang, Dandim 0733/ BS, Kepala Kejaksaan Negeri Semarang, Ketua PN Semarang, serta Komandan Denpom Semarang.
Tokoh lain yang divaksin Ketua MUI Kota Semarang, Ketua IDI Kota Semarang, Kepala BPOM Semarang, serta Ketua DPRD Kota Semarang.
Vaksinasi para tokoh yang dilanjutkan terhadap para tenaga medis ini, kata dia, merupakan pesan kepada masyarakat bahwa vaksin tidak berbahaya.
"Vaksin ini merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat upaya mengatasi pandemi COVID-19," katanya.
Wakil Wali Kota Heveaeita G. Rahayu yang mendapat kesempatan pertama untuk divaksin mengaku sempat berdebar-debar.
"Rasanya seperti waktu dulu kita divaksin," katanya.
Usai divaksi, Hevearita mendapat surat untuk datang kembali pada vaksinasi kedua pada 28 Januari 2021.
Baca juga: Kawan Vaksin: Vaksinasi perdana runtuhkan keraguan
Baca juga: Jokowi : Disuntik vaksin tidak terasa, setelah dua jam agak pegal
Wali Kota yang akrab disapa Hendi tersebut, mengikuti vaksinasi yang juga dijalani para tokoh masyarakat di aula Dinas Kesehatan Kota Semarang, Kamis.
Hendi menyebut kadar titer antibodi dalam dirinya yang masih cukup tinggi menjadi alasan tidak ikut divaksin pertama.
"Dari hasil cek darah tadi malam, titer antibodi saya masih cukup tinggi. 1/320, masih jauh di atas angka normal," katanya.
Secara antibodi, kata dia, imunitas dalam dirinya masih kuat.
Baca juga: Istana tegur Raffi Ahmad karena tak jaga protokol pasca vaksinasi
Vaksinasi selanjutnya dilakukan oleh sejumlah tokoh, seperti wakil wali kota, Kapolrestabes Semarang, Dandim 0733/ BS, Kepala Kejaksaan Negeri Semarang, Ketua PN Semarang, serta Komandan Denpom Semarang.
Tokoh lain yang divaksin Ketua MUI Kota Semarang, Ketua IDI Kota Semarang, Kepala BPOM Semarang, serta Ketua DPRD Kota Semarang.
Vaksinasi para tokoh yang dilanjutkan terhadap para tenaga medis ini, kata dia, merupakan pesan kepada masyarakat bahwa vaksin tidak berbahaya.
"Vaksin ini merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat upaya mengatasi pandemi COVID-19," katanya.
Wakil Wali Kota Heveaeita G. Rahayu yang mendapat kesempatan pertama untuk divaksin mengaku sempat berdebar-debar.
"Rasanya seperti waktu dulu kita divaksin," katanya.
Usai divaksi, Hevearita mendapat surat untuk datang kembali pada vaksinasi kedua pada 28 Januari 2021.
Baca juga: Kawan Vaksin: Vaksinasi perdana runtuhkan keraguan
Baca juga: Jokowi : Disuntik vaksin tidak terasa, setelah dua jam agak pegal
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: