Garda Nasional akan bawa senjata saat jaga pelantikan presiden AS
13 Januari 2021 18:46 WIB
Presiden terpilih AS Joe Biden memberikan keterangan saat mengumumkan calon jaksa agung di markas transisi di Wilmington, Delaware, AS, (7/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS / Kevin Lamarque/aww.
Washington (ANTARA) - Sekitar 10.000 pasukan Garda Nasional Amerika Serikat, yang akan dikerahkan ke Washington D.C. untuk membantu mengamankan pelantikan Joe Biden sebagai presiden pada 20 Januari, akan dilengkapi dengan senjata api, kata sejumlah pejabat, Selasa (12/1).
Keputusan itu dibuat oleh Sekretaris Angkatan Darat AS, Ryan McCarthy, setelah Biro Investigasi Federal AS (FBI) memperingatkan kemungkinan adanya unjuk rasa yang dilakukan oleh massa bersenjata di Washington jelang dan selama pelantikan presiden.
Beberapa pejabat di pemerintah, yang menolak disebut namanya, tidak menyebut berapa banyak pasukan Garda Nasional yang akan diberikan senjata. Namun ia memastikan pasukan Garda Nasional yang akan mengamankan gedung Kongres, Capitol, akan membawa senjata api.
Baca juga: FBI peringatkan soal protes bersenjata menjelang pelantikan Biden
Salah satu pejabat mengatakan Garda Nasional bukan barisan pertahanan terdepan dan mereka akan jadi pasukan yang membantu kepolisian. Setelah adanya kerusuhan di Capitol beberapa hari lalu, pemerintah meyakini mereka perlu diperkuat dengan senjata api untuk pertahanan diri.
Angkatan Darat AS belum menjawab pertanyaan terkait informasi tersebut.
Ratusan pendukung Presiden AS Donald Trump pada Rabu pekan lalu menerobos masuk ke Capitol saat Kongres bersiap mengesahkan hasil pemilihan presiden pada 3 November 2020. Massa sempat bentrok dengan petugas dan anggota kepolisian saat mereka berusaha mengevakuasi anggota Kongres.
Setidaknya lima orang tewas akibat kerusuhan di gedung Capitol.
Baca juga: Setelah rusuh Capitol, Pelosi minta Trump mundur
Baca juga: Trump akui bertanggung jawab sebagian atas kerusuhan Capitol
Baca juga: Airbnb tidak mau menerima perusuh di Capitol
Garda Nasional mendapatkan izin dari pemerintah untuk mengerahkan 15.000 pasukannya ke Washington. Wisatawan juga dilarang untuk mengunjungi Monumen Washington sampai 24 Januari.
Kepala Biro Garda Nasional, Jenderal Daniel Hokanson, Senin (11/1) mengatakan ia akan mengerahkan 10.000 anggotanya di Washington sejak Sabtu (16/1) untuk membantu keamanan, logistik, dan komunikasi antarpasukan keamanan.
Otoritas keamanan di AS menambah anggaran pengamanan secara drastis untuk pelantikan presiden setelah adanya kerusuhan di Capitol.
Komite pelantikan presiden juga meningkatkan usaha penggalangan dana dalam beberapa hari terakhir karena mereka membutuhkan lebih banyak tenaga pendukung, kontraktor, peralatan, dan pasukan pengamanan pribadi. Walaupun demikian, pengamanan acara pelantikan bukan bagian dari tugas komite pelantikan presiden.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kirim Garda Nasional ke Washington dapat hambat distribusi vaksin AS
Keputusan itu dibuat oleh Sekretaris Angkatan Darat AS, Ryan McCarthy, setelah Biro Investigasi Federal AS (FBI) memperingatkan kemungkinan adanya unjuk rasa yang dilakukan oleh massa bersenjata di Washington jelang dan selama pelantikan presiden.
Beberapa pejabat di pemerintah, yang menolak disebut namanya, tidak menyebut berapa banyak pasukan Garda Nasional yang akan diberikan senjata. Namun ia memastikan pasukan Garda Nasional yang akan mengamankan gedung Kongres, Capitol, akan membawa senjata api.
Baca juga: FBI peringatkan soal protes bersenjata menjelang pelantikan Biden
Salah satu pejabat mengatakan Garda Nasional bukan barisan pertahanan terdepan dan mereka akan jadi pasukan yang membantu kepolisian. Setelah adanya kerusuhan di Capitol beberapa hari lalu, pemerintah meyakini mereka perlu diperkuat dengan senjata api untuk pertahanan diri.
Angkatan Darat AS belum menjawab pertanyaan terkait informasi tersebut.
Ratusan pendukung Presiden AS Donald Trump pada Rabu pekan lalu menerobos masuk ke Capitol saat Kongres bersiap mengesahkan hasil pemilihan presiden pada 3 November 2020. Massa sempat bentrok dengan petugas dan anggota kepolisian saat mereka berusaha mengevakuasi anggota Kongres.
Setidaknya lima orang tewas akibat kerusuhan di gedung Capitol.
Baca juga: Setelah rusuh Capitol, Pelosi minta Trump mundur
Baca juga: Trump akui bertanggung jawab sebagian atas kerusuhan Capitol
Baca juga: Airbnb tidak mau menerima perusuh di Capitol
Garda Nasional mendapatkan izin dari pemerintah untuk mengerahkan 15.000 pasukannya ke Washington. Wisatawan juga dilarang untuk mengunjungi Monumen Washington sampai 24 Januari.
Kepala Biro Garda Nasional, Jenderal Daniel Hokanson, Senin (11/1) mengatakan ia akan mengerahkan 10.000 anggotanya di Washington sejak Sabtu (16/1) untuk membantu keamanan, logistik, dan komunikasi antarpasukan keamanan.
Otoritas keamanan di AS menambah anggaran pengamanan secara drastis untuk pelantikan presiden setelah adanya kerusuhan di Capitol.
Komite pelantikan presiden juga meningkatkan usaha penggalangan dana dalam beberapa hari terakhir karena mereka membutuhkan lebih banyak tenaga pendukung, kontraktor, peralatan, dan pasukan pengamanan pribadi. Walaupun demikian, pengamanan acara pelantikan bukan bagian dari tugas komite pelantikan presiden.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kirim Garda Nasional ke Washington dapat hambat distribusi vaksin AS
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021
Tags: