Palu (ANTARA) - Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Sulawesi Tengah menyatakan penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di provinsi itu mencatatkan rekor tertinggi pada Selasa (12/1) 2021, yakni mencapai sebanyak 252 orang sehingga jumlah totalnya kini mencapai 5.017 kasus.

"Hari ini 252 orang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usap (swab)," kata Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming di Palu, Selasa malam.

"Sebanyak 252 orang ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi sehingga secara kumulatif kini sebanyak 5.017 orang di Sulteng telah terinfeksi positif COVID-19," tambahnya.

Ia menjelaskan dari 252 orang itu, penambahan kasus terbanyak di Kabupaten Poso dengan 62 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Kemudian 50 orang di Banggai, 20 orang di Tojo Una-Una (Touna).

Selanjutnya 11 orang di Sigi, sembilan orang di Banggai Kepulauan (Bangkep), enam orang di Donggala, empat orang di Tolitoli, tiga orang di Morowali Utara (Morut), dua orang di Banggai Laut (Balut), satu orang di Morowali dan 44 orang di Kota Palu.

Sementara itu 102 orang masing-masing 47 orang di Palu, 29 orang di Bangkep, 11 orang di Touna, enam orang di Sigi, enam orang di Poso dan tiga orang di Donggala dinyatakan sembuh pada Selasa ini.

"Secara kumulatif total pasien COVID-19 yang sembuh bertambah menjadi 2.712 orang," katanya.

Kemudian, kata Haris, sembilan pasien COVID-19 masing-masing tiga orang di Touna dan Tolitoli, satu orang Palu, Donggala dan Balut dinyatakan meninggal duniai sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 yang meninggal berjumlah 139 orang.

"Sebanyak 2.166 pasien COVID-19 saat ini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Mari kita doakan agar mereka semua dapat sembuh," katanya.

Ia mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 serta yang paling utama menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.

Protokol kesehatan itu yaknimemakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng, demikian Moh. Haris Kariming.

Baca juga: Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah terpapar COVID-19

Baca juga: Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng sembuh dari COVID-19

Baca juga: BPK temukan permasalahan penanganan COVID-19 oleh pemda di Sulteng

Baca juga: Kasus COVID-19 di Sulteng cetak rekor tertinggi dan terbanyak di Palu