Laporan dari Kuala Lumpur
167 siswa asal Tawau-Malaysia melanjutkan studi ke Indonesia
12 Januari 2021 21:02 WIB
Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Malaysia, Selasa (12/1/2021), memfasilitasi keberangkatan 167 alumni Community Learning Center (CLC) dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) tahap III yang akan melanjutkan sekolah di Indonesia. (FOTO ANTARA/HO-Emir Faisal)
Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Tawau, Malaysia, Selasa, memfasilitasi keberangkatan 167 alumni Community Learning Center (CLC) dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) tahap III yang akan melanjutkan sekolah di Indonesia.
Bertempat di Pelabuhan Internasional Tawau, Sabah, pukul 08.00 waktu setempat, Pelaksana tugas Konsul RI Tawau, Iskandar Abdullah, bersama dengan Pejabat Fungsi Pensosbud, Emir Faisal, melepas keberangkatan siswa tahap ke tiga dari empat tahap yang dijadwalkan.
Rombongan diberangkatkan menggunakan Kapal Motor (KM) Purnama Express menuju Pelabuhan Tunontaka Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, di mana nantinya sudah ada petugas dari panitia dan pihak instansi pemerintah terkait lainnya di Nunukan, yang menunggu untuk proses selanjutnya.
Peserta program repatriasi yang terdiri atas 82 peserta laki-laki dan 85 peserta perempuan ini merupakan para penerima beasiswa dari berbagai jalur antara lain Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) sebanyak 133 orang pelajar, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) sebanyak seorang pelajar, dari yayasan/sekolah sebanyak 32 orang pelajar dan jalur mandiri sebanyak satu orang pelajar.
Mereka nantinya akan ditempatkan di beberapa sekolah mitra yang sudah dipersiapkan yang tersebar di berbagai wilayah provinsi di Indonesia.
Sejumlah daerah yang dituju di antaranya Provinsi Banten sebanyak 16 orang, Jawa Barat sebanyak 11 orang, Jawa Tengah sebanyak 12 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak empat orang, Jawa Timur sebanyak 106 orang, NTB sebanyak tiga orang, Provinsi Bali sebanyak tiga orang, Kalimantan Selatan sebanyak lima orang, Sulawesi Selatan sebanyak enam orang dan Kalimantan Utara sebanyak satu orang.
Program repatriasi ini merupakan kegiatan tahunan hasil kerja sama pihak Kemdikbud RI dengan Perwakilan RI (KRI Tawau dan KJRI Kota Kinabalu), SIKK beserta Yayasan Sabah Bridge (SB) sebagai penggagas.
Sebelum diberangkatkan, seluruh peserta menginap dan menjalani program pembekalan yang dipersiapkan oleh pihak panitia, bertempat di Shan Shui Resort Tawau.
Guna memastikan kondisi kesehatan seluruh peserta, mengingat masih dalam suasana Pandemi COVID-19, sebelum diberangkatkan, seluruh peserta menjalani tes cepat antigen di salah satu klinik swasta yang ada di Tawau dan hasilnya semuanya dipastikan nonreaktif.
Proses pemberangkatan pun menerapkan SOP kesehatan yang ketat seperti penerapan aturan jaga jarak, pemakaian masker wajah, pemakaian hand sanitizer dan lain sebagainya, baik peserta maupun staf yang bertugas.
Dalam program repatriasi pelajar ini, pihak Konsulat RI Tawau selain memfasilitasi pengiriman tim petugas ke pelabuhan untuk memastikan kelancaran proses pemberangkatan, pihak
konsulat juga sebelumnya melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait baik di Malaysia maupun di Indonesia.
Di antaranya Sekretariat Kerajaan Negeri Sabah, Majelis Keselamatan Negara wilayah Sabah, Imigrasi, Bea Cukai, Polisi Diraja Malaysia, pengelola pelabuhan serta instansi-instansi pemerintah di Nunukan seperti Pemkab Nunukan, Imigrasi, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Bea Cukai, Dinas Kesehatan, kepolisian, serta otoritas pemerintah terkait lainnya.
Baca juga: Ratusan anak TKI di Sabah lanjutkan pendidikan di Indonesia
Baca juga: Paket sembako disalurkan KRI Tawau kepada WNI terdampak COVID-19
Baca juga: TKI di Malaysia masih ada yang diberi upah tak wajar
Baca juga: Konsulat RI masih temukan perusahaan di Sabah tolak biayai sekolah TKI
Bertempat di Pelabuhan Internasional Tawau, Sabah, pukul 08.00 waktu setempat, Pelaksana tugas Konsul RI Tawau, Iskandar Abdullah, bersama dengan Pejabat Fungsi Pensosbud, Emir Faisal, melepas keberangkatan siswa tahap ke tiga dari empat tahap yang dijadwalkan.
Rombongan diberangkatkan menggunakan Kapal Motor (KM) Purnama Express menuju Pelabuhan Tunontaka Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, di mana nantinya sudah ada petugas dari panitia dan pihak instansi pemerintah terkait lainnya di Nunukan, yang menunggu untuk proses selanjutnya.
Peserta program repatriasi yang terdiri atas 82 peserta laki-laki dan 85 peserta perempuan ini merupakan para penerima beasiswa dari berbagai jalur antara lain Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) sebanyak 133 orang pelajar, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) sebanyak seorang pelajar, dari yayasan/sekolah sebanyak 32 orang pelajar dan jalur mandiri sebanyak satu orang pelajar.
Mereka nantinya akan ditempatkan di beberapa sekolah mitra yang sudah dipersiapkan yang tersebar di berbagai wilayah provinsi di Indonesia.
Sejumlah daerah yang dituju di antaranya Provinsi Banten sebanyak 16 orang, Jawa Barat sebanyak 11 orang, Jawa Tengah sebanyak 12 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak empat orang, Jawa Timur sebanyak 106 orang, NTB sebanyak tiga orang, Provinsi Bali sebanyak tiga orang, Kalimantan Selatan sebanyak lima orang, Sulawesi Selatan sebanyak enam orang dan Kalimantan Utara sebanyak satu orang.
Program repatriasi ini merupakan kegiatan tahunan hasil kerja sama pihak Kemdikbud RI dengan Perwakilan RI (KRI Tawau dan KJRI Kota Kinabalu), SIKK beserta Yayasan Sabah Bridge (SB) sebagai penggagas.
Sebelum diberangkatkan, seluruh peserta menginap dan menjalani program pembekalan yang dipersiapkan oleh pihak panitia, bertempat di Shan Shui Resort Tawau.
Guna memastikan kondisi kesehatan seluruh peserta, mengingat masih dalam suasana Pandemi COVID-19, sebelum diberangkatkan, seluruh peserta menjalani tes cepat antigen di salah satu klinik swasta yang ada di Tawau dan hasilnya semuanya dipastikan nonreaktif.
Proses pemberangkatan pun menerapkan SOP kesehatan yang ketat seperti penerapan aturan jaga jarak, pemakaian masker wajah, pemakaian hand sanitizer dan lain sebagainya, baik peserta maupun staf yang bertugas.
Dalam program repatriasi pelajar ini, pihak Konsulat RI Tawau selain memfasilitasi pengiriman tim petugas ke pelabuhan untuk memastikan kelancaran proses pemberangkatan, pihak
konsulat juga sebelumnya melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait baik di Malaysia maupun di Indonesia.
Di antaranya Sekretariat Kerajaan Negeri Sabah, Majelis Keselamatan Negara wilayah Sabah, Imigrasi, Bea Cukai, Polisi Diraja Malaysia, pengelola pelabuhan serta instansi-instansi pemerintah di Nunukan seperti Pemkab Nunukan, Imigrasi, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Bea Cukai, Dinas Kesehatan, kepolisian, serta otoritas pemerintah terkait lainnya.
Baca juga: Ratusan anak TKI di Sabah lanjutkan pendidikan di Indonesia
Baca juga: Paket sembako disalurkan KRI Tawau kepada WNI terdampak COVID-19
Baca juga: TKI di Malaysia masih ada yang diberi upah tak wajar
Baca juga: Konsulat RI masih temukan perusahaan di Sabah tolak biayai sekolah TKI
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: