Yangon (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam kunjungannya ke Myanmar mengatakan dua negara harus meningkatkan kerja sama dan ia berjanji China akan memberikan vaksin COVID-19 untuk negara tetangganya itu, kata saluran televisi milik pemerintah, Senin (11/1).

Myanmar jadi tujuan pertama Wang Yi untuk lawatannya ke Asia Tenggara selama lima hari.

Di Myanmar, Wang Yi bertemu dengan Presiden Win Myint dan Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto di Myanmar. Liga Nasional untuk Demokrasi, partai yang dipimpin Suu Kyi, kembali menang pemilihan umum pada November 2020.

Wang juga dijadwalkan bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat, Min Aung Hlaing di ibu kota Myanmar, Naypyitaw, Selasa. Usai mengunjungi Myanmar, Wang akan melawat ke Indonesia, Brunei Darusalam, dan Filipina.

Wang dan beberapa petinggi di Myanmar membahas sejumlah isu, di antaranya keamanan di perbatasan, kerja sama di kawasan, dan peran China memelihara perdamaian di Myanmar. Dua pihak juga membahas rencana pemulangan pengungsi Rohingnya, kata saluran televisi dan radio MRTV.

Menteri luar negeri China itu juga berjanji akan memberikan 300.000 dosis vaksin COVID-19 untuk Myanmar.

China menempati urutan kedua untuk investasi terbesar di Myanmar. China ingin mempercepat beberapa proyek pembangunannya di Myanmar yang diresmikan lewat Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI).

Tidak hanya itu, China juga berperan penting dalam menyelesaikan perseteruan antara tentara Myanmar dan kelompok bersenjata etnis yang mengendalikan wilayah perbatasan.

China juga membantu Myanmar mempercepat pemulangan pengungsi Rohingya dari tenda-tenda pengungsian di Bangladesh. China kerap membantu Myanmar di forum-forum Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya saat negara itu dituduh terlibat genosida.

Lebih dari 730.000 warga Myanmar etnis Rohingya melarikan diri dari Rakhine setelah ada aksi militer pada 2017. Penyelidik PBB mengatakan serangan militer itu didorong niat genosida. Namun, Myanmar membantah pernyataan tersebut.

Sumber: Reuters
Baca juga: Lockdown perbatasan China-Myanmar ancam bisnis berlian Rp21,9 triliun
Baca juga: Dikritik sana sini karena Rohingya, Suu Kyi berpaling ke China
Baca juga: China dukung Myanmar hadapi kemelut Rohingya