Penjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri AS mundur
12 Januari 2021 10:09 WIB
Dokumentasi - Presiden AS Donald Trump ditemani Chad Wolf, penjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri (DHS) dan Pete Gaynor, pejabat Badan Penanggulangan Bencana Federal saat mengunjungi wilayah terdampak Badai Laura di Lake Charles, Louisiana, Amerika Serikat, Sabtu (29/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner/FOC/djo.
Washington (ANTARA) - Penjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Chad Wolf kepada stafnya pada Senin (11/1) mengatakan bahwa ia mengundurkan diri, kata badan yang dipimpinnya itu.
Wolf menyatakan mundur ketika Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengoordinasikan pengamanan untuk pelantikan presiden pada 20 Januari.
Pengunduran diri dilakukan Wolf juga setelah serangan yang berujung maut oleh massa di gedung Kongres AS, Capitol, pekan lalu.
Kantor pers DHS mengatakan Wolf akan meninggalkan jabatannya pada Senin pukul 23.59.
Baca juga: Twitter akan transfer akun kepresidenan ke Joe Biden saat pelantikan
Baca juga: Sebelum pelantikan Biden, 70.000 lebih bisa meninggal karena COVID-19
Pete Gaynor, administrator Badan Manajemen Kedaruratan Federal, akan mengambil alih peranan sebagai penjabat menteri, kata kantor itu.
Dalam surat elektronik yang disebarkan kepada para karyawan DHS pada Senin, Wolf mengatakan kepergiannya didasarkan atas putusan pengadilan terkait dengan kelayakannya untuk menduduki posisi itu.
"Saya sedih mengambil langkah ini, karena tadinya niat saya adalah melayani departemen sampai akhir pemerintahan ini," tulis Wolf.
Gedung Putih menolak berkomentar.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS, Bennie Thompson, mengatakan motif di balik pengunduran diri Wolf "dipertanyakan" karena hakim federal sebenarnya telah dua bulan lalu memutuskan bahwa Wolf diangkat secara tidak sah.
Thompson, yang berasal dari Partai Demokrat, adalah ketua Komite Keamanan Dalam Negeri di DPR.
Dinas Rahasia AS, yang merupakan bagian dari DHS, adalah badan utama yang menangani keamanan seputar pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Upaya pengamanan diawasi dengan ketat setelah massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol Rabu pekan lalu.
Serangan itu menyebabkan lima orang tewas dan puluhan orang di kalangan aparat penegak hukum cedera.
Dalam peristiwa tersebut, para perusuh menyerbu kantor-kantor anggota DPR.
Wolf mengatakan sebelumnya pada Senin bahwa karena "cakupan keamanan yang berkembang," Dinas Rahasia akan memulai operasi pada Rabu (13/1), bukan 19 Januari, untuk mengamankan pelantikan Biden.
FBI telah memperingatkan bahwa ada rencana protes bersenjata di Washington dan semua 50 ibu kota negara bagian AS menjelang pelantikan Biden, menurut sumber penegakan hukum federal.
Seorang pejabat senior DHS yang berbicara tanpa menyebut nama mengatakan pergantian kepemimpinan tidak akan mengurangi pengamanan pelantikan.
Beberapa pejabat tinggi pemerintahan Trump telah mengundurkan diri setelah insiden Capitol. Mereka yang sudah mundur termasuk Menteri Pendidikan Betsy DeVos dan Menteri Transportasi Elaine Chao.
Sumber: Reuters
Baca juga: FBI peringatkan soal protes bersenjata menjelang pelantikan Biden
Baca juga: Pence akan hadiri pelantikan Biden, Trump tak akan hadir
Wolf menyatakan mundur ketika Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengoordinasikan pengamanan untuk pelantikan presiden pada 20 Januari.
Pengunduran diri dilakukan Wolf juga setelah serangan yang berujung maut oleh massa di gedung Kongres AS, Capitol, pekan lalu.
Kantor pers DHS mengatakan Wolf akan meninggalkan jabatannya pada Senin pukul 23.59.
Baca juga: Twitter akan transfer akun kepresidenan ke Joe Biden saat pelantikan
Baca juga: Sebelum pelantikan Biden, 70.000 lebih bisa meninggal karena COVID-19
Pete Gaynor, administrator Badan Manajemen Kedaruratan Federal, akan mengambil alih peranan sebagai penjabat menteri, kata kantor itu.
Dalam surat elektronik yang disebarkan kepada para karyawan DHS pada Senin, Wolf mengatakan kepergiannya didasarkan atas putusan pengadilan terkait dengan kelayakannya untuk menduduki posisi itu.
"Saya sedih mengambil langkah ini, karena tadinya niat saya adalah melayani departemen sampai akhir pemerintahan ini," tulis Wolf.
Gedung Putih menolak berkomentar.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS, Bennie Thompson, mengatakan motif di balik pengunduran diri Wolf "dipertanyakan" karena hakim federal sebenarnya telah dua bulan lalu memutuskan bahwa Wolf diangkat secara tidak sah.
Thompson, yang berasal dari Partai Demokrat, adalah ketua Komite Keamanan Dalam Negeri di DPR.
Dinas Rahasia AS, yang merupakan bagian dari DHS, adalah badan utama yang menangani keamanan seputar pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Upaya pengamanan diawasi dengan ketat setelah massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol Rabu pekan lalu.
Serangan itu menyebabkan lima orang tewas dan puluhan orang di kalangan aparat penegak hukum cedera.
Dalam peristiwa tersebut, para perusuh menyerbu kantor-kantor anggota DPR.
Wolf mengatakan sebelumnya pada Senin bahwa karena "cakupan keamanan yang berkembang," Dinas Rahasia akan memulai operasi pada Rabu (13/1), bukan 19 Januari, untuk mengamankan pelantikan Biden.
FBI telah memperingatkan bahwa ada rencana protes bersenjata di Washington dan semua 50 ibu kota negara bagian AS menjelang pelantikan Biden, menurut sumber penegakan hukum federal.
Seorang pejabat senior DHS yang berbicara tanpa menyebut nama mengatakan pergantian kepemimpinan tidak akan mengurangi pengamanan pelantikan.
Beberapa pejabat tinggi pemerintahan Trump telah mengundurkan diri setelah insiden Capitol. Mereka yang sudah mundur termasuk Menteri Pendidikan Betsy DeVos dan Menteri Transportasi Elaine Chao.
Sumber: Reuters
Baca juga: FBI peringatkan soal protes bersenjata menjelang pelantikan Biden
Baca juga: Pence akan hadiri pelantikan Biden, Trump tak akan hadir
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: