Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa diprediksi masih bergerak melemah namun relatif terbatas.
Pada pukul 9.37 WIB, rupiah melemah 80 poin atau 0,57 persen ke posisi Rp14.205 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.125 per dolar AS.
"Kenaikan imbal hasil obligasi AS masih bisa menjadi pemicu pelemahan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS termasuk rupiah hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Pagi ini terlihat tingkat imbal hasil (yield) obiligasi AS tenor 10 tahun masih naik. Pada perdagangan kemarin, yield obligasi AS tersebut kembali mencetak level tertinggi baru di 2021 di kisaran 1,15 persen setelah hari sebelumnya ditutup di kisaran 1,12 persen.
Di sisi lain, lanjut Ariston, kabar baik dari persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap penggunaan vaksin Sinovac di Tanah Air bisa menahan pelemahan rupiah.
"Dengan persetujuan ini, vaksinasi bisa segera dimulai dan pada akhirnya bisa membantu mengendalikan pandemi," ujar Ariston.
CoronaVac sebagai vaksin COVID-19 produksi perusahaan Sinovac resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari BPOM.
BPOM mempertimbangkan hasil uji klinis di Indonesia, Brazil, dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal COVID-19.
Vaksin Sinovac tersebut memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.
Sementara dari uji klinis di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen. Sedangkan, uji klinis di Turki efikasi vaksin Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.
Ariston memperkirakan pada akhir tahun rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.
Pada Senin (11/1), rupiah ditutup melemah 105 poin atau 0,75 persen ke posisi Rp14.125 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.020per dolar AS.
Rupiah pada Selasa diprediksi masih melemah namun terbatas
12 Januari 2021 09:43 WIB
Mata uang rupiah Indonesia, Uang Kertas. ANTARA/Shutterstock/pri.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: