Sekjen PBB Antonio Guterres berupaya bertahan untuk masa jabatan kedua
11 Januari 2021 12:31 WIB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres saat konferensi pers di markas PBB New York, Amerika Serikat (20/11/2020). ANTARAREUTERS/Eduardo Munoz/aa.
New York (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan kepada lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB bahwa dia ingin tetap menjabat untuk masa jabatan kedua.
Hal itu dilaporkan pada Minggu (10/1) oleh Bloomberg News yang mengutip dua diplomat yang mengetahui perihal tersebut.
Berita dari Bloomberg News itu juga menyebutkan bahwa Guterres kemungkinan akan segera secara resmi memberitahukan keinginannya itu kepada presiden Majelis Umum PBB.
Baca juga: Sekjen PBB: Berdamai dengan alam tugas paling penting di abad ke-21
Baca juga: Guterres beri selamat ke Biden, tekankan pentingnya kerja sama AS-PBB
Guterres, 71, menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB kesembilan pada Januari 2017 untuk masa jabatan lima tahun yang berakhir pada akhir 2021.
Guterres sedang menunggu hasil pemilihan umum November di Amerika Serikat sebelum mengambil keputusan itu dan sedang mengupayakan masa jabatan kedua setelah kemenangan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden, menurut Bloomberg.
Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak sependapat dalam banyak kasus selama pemerintahan Presiden Donald Trump.
Di bawah pemerintahan Trump, Amerika Serikat meninggalkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mengecewakan anggota Dewan Keamanan PBB dengan penarikan diri dari kesepakatan nuklir Iran. AS juga keluar dari Perjanjian Paris untuk penanganan perubahan iklim.
Kantor Sekjen Guterres sejauh ini tidak memberikan komentar atas laporan Bloomberg itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sekjen PBB sambut hasil KTT GCC Arab Saudi
Baca juga: Sekjen PBB desak para pemimpin dunia deklarasikan 'darurat iklim'
Hal itu dilaporkan pada Minggu (10/1) oleh Bloomberg News yang mengutip dua diplomat yang mengetahui perihal tersebut.
Berita dari Bloomberg News itu juga menyebutkan bahwa Guterres kemungkinan akan segera secara resmi memberitahukan keinginannya itu kepada presiden Majelis Umum PBB.
Baca juga: Sekjen PBB: Berdamai dengan alam tugas paling penting di abad ke-21
Baca juga: Guterres beri selamat ke Biden, tekankan pentingnya kerja sama AS-PBB
Guterres, 71, menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB kesembilan pada Januari 2017 untuk masa jabatan lima tahun yang berakhir pada akhir 2021.
Guterres sedang menunggu hasil pemilihan umum November di Amerika Serikat sebelum mengambil keputusan itu dan sedang mengupayakan masa jabatan kedua setelah kemenangan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden, menurut Bloomberg.
Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak sependapat dalam banyak kasus selama pemerintahan Presiden Donald Trump.
Di bawah pemerintahan Trump, Amerika Serikat meninggalkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mengecewakan anggota Dewan Keamanan PBB dengan penarikan diri dari kesepakatan nuklir Iran. AS juga keluar dari Perjanjian Paris untuk penanganan perubahan iklim.
Kantor Sekjen Guterres sejauh ini tidak memberikan komentar atas laporan Bloomberg itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sekjen PBB sambut hasil KTT GCC Arab Saudi
Baca juga: Sekjen PBB desak para pemimpin dunia deklarasikan 'darurat iklim'
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: